
Harga Emas Melonjak, IHSG Menguat, Rupiah Melemah
Jakarta(harianSIB.com)Harga emas Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia Rabu (16/4) mengalami kenaikan Rp20.000 dari semula Rp1.896.000
Keberhasilan ini didasarkan pada jumlah pengiriman Huawei selama Q1 hingga Q3 yang melampaui Apple.
Baca Juga:
Menurut laporan Gizmochina pada Jumat (20/12), dikutip dari Antara, Huawei menguasai 16,9 persen pangsa pasar dalam periode sembilan bulan tersebut.
Secara keseluruhan, Huawei mengirimkan 23,6 juta unit jam tangan pintar, lebih banyak dibandingkan pengiriman Apple yang mencapai 22,5 juta unit. Pada Q3, Huawei berkontribusi sebesar 16,2 persen terhadap pangsa pasar jam tangan pintar global.
Baca Juga:
Pasar jam tangan pintar Tiongkok mengalami pertumbuhan tahunan yang signifikan sebesar 23,3 persen.
Sementara pasar utama lainnya seperti India dan AS mengalami penurunan selama periode yang sama.
Dalam tiga kuartal tersebut, Huawei mencatat pertumbuhan tahunan yang mengesankan sebesar 44,3 persen berkat beberapa model jam tangan pintar populer seperti Watch GT5, Watch GT5 Pro, dan Watch D2.
Sementara itu, Apple yang menjadi pesaing ketatnya justru mengalami penurunan 12,8 persen tahun ke tahun selama periode yang sama.
Xiaomi menempati posisi ketiga, sementara Samsung dan BBK masing-masing berada di peringkat keempat dan kelima.
Sementara Apple disalip di sektor jam tangan pintar, perusahaan asal AS itu mengungguli Huawei di pasar dalam negeri untuk ponsel pintar.
Apple mendominasi penjualan Q3 2024 dengan satu-satunya pesaing domestik adalah Huawei.(*)
Jakarta(harianSIB.com)Harga emas Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia Rabu (16/4) mengalami kenaikan Rp20.000 dari semula Rp1.896.000
Jakarta(harianSIB.com)Wakil Presiden ke10 dan ke12 RI, Jusuf Kalla, mengingatkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang tidak dal
Jakarta(harianSIB.com)Konsumsi berlebih kalori, garam, dan lemak saat Lebaran berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan, tekanan darah tin
Surabaya(harianSIB.com)Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sejumlah dokumen dari tahun 2017 hingga awal 2022 saat melakukan