Perjuangan atlet santri Sumatera Utara di ajang Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren (Pospenas) yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah telah berakhir Sabtu (26/11/2022). Prestasi Sumut menurun dari penyelenggaraan Pospenas sebelumnya.
Pada tahun ini, Sumut yang berkekuatan 70 atlet membawa pulang dua medali dari dua cabor yang diikuti (satu emas dari cabor atletik dan satu perak dari pencak silat). Sebelnya Pospenas Jabar 2019, Sumut membawa pulang 18 medali dengan rincian 4 emas, 10 perak, dan 4 perunggu.
Ketua kontingen Pospenas Sumut Tuahta Ramajaya Saragih mengatakan, hasil yang dicapai kali ini harus ditingkatkan lagi. "Apapun hasilnya adalah yang terbaik. Dan ini akan kita evaluasi untuk ke depan," katanya.
Tuahta Rahmajaya yang juga Kadispora Sumut menyebutkan, hal hal yang menjadi kelemahan akan ditutupi dengan peningkatan pembinaan demi mendapatkan potensi unggulan. "Pospenas memberikan angin segar bagi para santri, ustadz dan pengasuh pondok pesantren untuk lebih memperhatikan, melibatkan, memprioritaskan dan meningkatkan kualitas olahraga dan seni di lingkungan ponpes," ujarnya
Diakui, pembinaan olahraga di lingkungan pesantren akan lebih berkembang dan bisa terwujud jika ditunjang sarana dan prasarana, infrastruktur lapangan dan alat olahraga yang memadai.
"Pondok pesantren menjadi tempat penggemblengan kader-kader bangsa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan, sekaligus pusat pencerahan bagi kehidupan masyarakat sekelilingnya. Peran strategis yang dijalankan para ulama dan Pondok Pesantren harus terus ditingkatkan," ujarnya
Pospenas Solo berlangsung 20 - 27 November 2022. Acara penutupan berlangsung di Stadion Manahan Solo, Minggu (27/11/2022). (R17)
Editor
: Bantors Sihombing
