Kepala Dinas Pemuda dan olahraga (Kadispora) Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih mengakui, SDM pelatih cabang olagraga (cabor) boccia sangat diperlukan. Apalagi pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2024 dilaksanakan di Sumut, saat menjadi tuan bersama Aceh.
"Tentunya saya berharap agar pelatih boccia dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dengan melatih di daerahnya masing-masing. Aplikasikan ilmu yang didapat dengan bijak dan bertanggungjawab," ucap Tuahta, di Medan, Rabu (19/10/2022).
Sebelumnya, Dispora Sumut telah melaksanakan pelatihan pelatih olahraga boccia tingkat dasar nasional 2022. Kegiatan itu bertujuan melahirkan SDM pelatih Boccia.
Hadir pada pelatihan itu, Kabid PPODispora Sumut, Budi Syahputra, Kasi Standarisasi Olahraga Maimun Zein, Sekretaris Umum NPC Sumut Juliadi, serta para narasumber dari NPC Pusat yakni, Muhamad Bram dan Andhika Hernafie.[br]
Adapun boccia merupakan olahraga bagi atlet disabilitas cerebral palsy. Boccia mempertandingkan 11 nomor pertandingan.
"Boccia sudah dipertandingkan di Peparnas XVI 2021 di Provinsi Papua. Namun saat itu, Sumut belum bisa ikut karena kurangnya SDM pelatih boccia. Makanya, sudah sepantasnya pelatihan terus dilaksanakan khususnya bagi cabang olahraga yang belum memiliki pelatih berkualitas untuk Peparnas 2024 ini.
Sementara itu, Jonny Siahaan mengatakan, pelatihan pelatih nasional dasar olahraga disabilitas boccia tahun 2022 diikuti 30 orang. Peserta berasal dari kabupaten/kota yang mendapat rekomendasi dari Ketua Umum NPC Sumut. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan SDM pelatih olahraga boccia. (R17)
