Rabu, 16 April 2025

Tragedi Kanjuruhan, Capt Tagor Aruan Minta PSSI Berbenah

Redaksi - Rabu, 05 Oktober 2022 21:54 WIB
1.325 view
Tragedi Kanjuruhan, Capt Tagor Aruan Minta PSSI Berbenah
Foto: DPP KIP /Retta Hutahaean
Berdiri :   Ketum KIB Capt Tagor Aruan  berdiri di depan Etihad Stadium, Manchester - Inggris, Senin (3/10). 
London (SIB)

Ketua Umum (Ketum) Komite Independen Batak (KIB) Capt Tagor Aruan minta Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) introspeksi dan mereformasi penyelenggaraan kegiatan agar tidak terulang seperti kejadian di Malang - Jawa Timur, yang kemudian populer dengan sebutan Tragedi Kanjuruhan. “Sebagai warga Indonesia, saya malu. Ketika nonton, seluruh yang ada di Etihad Stadium, Manchester - Inggris hening cipta. Hal serupa ketika menyaksikan Israel Premier League,” tulisnya di akunnya, Senin (3/10).

Ia berada di Eropa sejak pertengahan September untuk konferensi kemaritiman dunia yang dipusatkan di London. Ketika berkeliling serta menyaksikan pertandingan liga elite Eropa, dibicarakan kejadian di Indonesia. “Terus terang, sebelumnya saya tak tahu apa yang terjadi. Ketika ada hening cipta untuk Indonesia, searching... baru ngeh. Ada tragedi memilukan dalam sepak bola Tanah Air di Stadion Kanjuruhan, Malang.”

Kemudian membuka akun sejumlah legenda bola dunia, hal serupa ditemukan. Legenda Liverpool, Michael Owen, mengirim pesan duka cita buat para korban. "Michael Owen menulis di akunnya ‘Doa saya untuk semua orang yang terdampak’ yang meyakinkan saya bahwa simpati dunia tertuju pada Indonesia," ujarnya.

“Saya bicara kemanusiaan. Begitu besar perhatian dunia pada sepak bola Indonesia,” paparnya.

Capt Tagor Aruan mengatakan, sistem keamanan stadion di negara yang pertandingan sepakbola disaksikannya, demikian ketat.

“Tidak gampang seorang penonton masuk ke lapangan. Barikade yang dijaga ketat petugas serta pagar yang tak gampang untuk dipanjat. Ini yang saya maksudkan kiranya PSSI menerapkan regulasi ketat pada keamanan,” jelasnya. “Saya pikir, PSSI ‘beruntung’ ketimbang klub di luar negeri karena stadion di Indonesia banyak dibangun dengan dana APBN dan atau APBD. Di Eropa dibangun oleh klub bersama organisasinya,” ujarnya.

Kemudian mengenai satu hati penonton dan pemain. “Saya berharap fans klub, tidak fanatisme anarkis hingga terjadi seperti di Tanah Air. Saya pikir hooligans di Eropa juga beringas, tapi soal kemanusiaan, prioritas atas kerja sama dengan aparatnya,” ujarnya. (R10/f)






Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru