OJK Sumut Perkuat Sinergi Industri Jasa Keuangan dan Media di Medan
Medan (harianSIB.com)Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara menggelar diskusi terarah bersama pengurus inti Forum Komunikasi (
Baca Juga:
Provinsi dan daerah di Sumatera Utara akan melaksanakan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Untuk provinsi, kabupaten, dan kota, sudah diumumkan calon yang akan dipilih. Untuk Gubernur dan Wakil Gubernur, terdapat dua pasangan calon. Untuk Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota, terdapat beragam calon. Ada beberapa daerah yang calon tunggal, atau melawan kotak kosong. Sebagai pemilih harus jeli, cerdas, dan bijaksana. Jangan abai dan lalai. Ketika terpilih pemimpin yang tidak amanah, tidak peduli, dan tidak jujur, sesungguhnya yang salah adalah yang memilih. Karena tidak memilih dengan bijak dan cerdas. Karenanya pemilih yang empunya kedaulatan suara, harus cermat dan selektif dalam menentukan pilihan.
Dalam perjalanan tahapan dan proses Pilkada serentak 2024, rakyat akan disajikan dengan ragam menu yang diracik oleh calon dan tim suksesnya. Pencitraan dan kepedulian yang manipulatif akan tersaji. Iming-iming janji manis serta pembagian sejumlah uang maupun sembako akan hadir di tengah rakyat. Penyebaran hoaks akan merajalela menggunakan media sosial dan media digital lainnya. Politik uang berbalut sumbangan dan bantuan sosial juga akan menjadi tontonan dan sajian menarik. Racikan menu ini menjadi tantangan berat bagi rakyat sang empunya suara. Bagaimana mereka dapat tetap berdiri tegak dan konsisten untuk tidak tergiur dan terpancing dengan menu-menu manipulatif yang disajikan oleh calon dan tim suksesnya. Dibutuhkan komitmen, kecerdasan, dan kebijaksanaan dari pemilih. Ketika tergiur dengan iming-iming dan rayuan calon akan ada konsekuensi didepan mata. Resiko terpilihnya pemimpin yang tidak sesuai harapan dapat terjadi. Bukannya memajukan daerah yang dipimpinnya, sebaliknya menjadi benalu yang menggerogoti aset daerah untuk kepentingan pribadi dan golongannya. Karenanya, jangan mau dibodohi dan dibohongi oleh calon dan tim suksesnya.
Baca Juga:
Banyak daerah yang jadi contoh. Salah memilih pemimpin, ujung-ujungnya pembangunan tidak terjadi, kesejahteraan jauh dari harapan, akhirnya pemimpin daerah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di provinsi Sumatera Utara sendiri juga terjadi. Gubernur ditangkap. Bupati dan Wali Kota terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK. Situasi demikian terjadi karena pemilih tidak menggunakan kedaulatan suaranya dengan cerdas dan bijaksana. Tetapi terjerat iming-iming dan janji manis serta pemberian uang maupun sembako dari calon yang licik. Pada Pilkada serentak 2024 mendatang, hal demikian jangan lagi terjadi. Suara rakyat yang akan menentukan Pemimpin daerah masing-masing.
Pemilih yang Bermartabat, Berintegritas, dan Dapat Dipercaya
Tidak hanya pemimpin yang harus bermartabat, berintegritas, dan dapat dipercaya. Pemilih juga demikian. Karena tidak sedikit saat ini, akibat kebutuhan ekonomi, situasi kehidupan, dan lainnya menjadi pemilih yang tidak bermartabat, tidak berintegritas, dan tidak dapat dipercaya. Banyak yang menjual harga diri dan kedaulatannya. Bahkan menjadi bagian dari para pihak yang berkontestasi, dengan menjadi perpanjangan tangan mereka. Keluarga dipengaruhi, lingkungan dipengaruhi, hingga komunitas juga dipengaruhi. Bahkan, organisasi keagamaan juga dipengaruhi. Senjatanya tak lain uang dan bantuan lainnya. Akibatnya, pilihan politik menjadi berubah. Tadinya memilih calon yang berkualitas, beralih memilih calon yang membayar. Karenanya berhati-hatilah. Ketika pemilih telah dijerat, pemimpin yang terpilih melalui proses politik uang akan semakin ganas menipu. Bahkan menginjak-injak harga diri rakyat.
Bermartabat, berintegritas, dan dapat dipercaya haruslah ada dalam diri rakyat sebagai pemilih. Ketika terpilih pemimpin yang peduli kepada nasib rakyat, jujur, bersih, amanah, berintegritas, profesional, serta berprestasi, yakinlah kesejahteraan dan peningkatan perekonomian akan terjadi. Pemimpin yang dipilih dengan cerdas dan bijaksana pasti akan memikirkan apa yang terbaik untuk rakyatnya. Akan memikirkan bagaimana membawa rakyatnya keluar dari zona kesusahan. Akan memikirkan bagaimana agar rakyatnya dapat makan dan bekerja. Oleh sebab itu, mari jadi pemilih yang memilih pemimpin dengan cara-cara yang elegan. Jangan jadi pemilih yang menggadaikan dan menjual kedaulatan suaranya. Harus malu apabila terlibat dalam gurita politik uang. Ingat, enaknya sementara, sengsaranya lima tahun lamanya. Jangan korbankan harga diri dan jangan menjual keluarga dan lingkungan kita.
Datang ke TPS dan Jangan GOLPUT
Pemetaan dan penempatan lokasi TPS sudah dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi Sumatera Utara maupun Kabupaten/Kota. Pemilih dapat mengetahui di TPS mana akan memilih. Dapat datang ke kantor Lurah maupun kantor Kecamatan, atau dapat juga dengan mengakses https://cekdptonline.kpu.go.id/. Masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau nomor paspor bagi pemilih di luar negeri. Kemudian klik menu Pencarian. Apabila erdaftar, akan muncul identitas pemilih, seperti nama lengkap, nomor TPS, NIK, Nomor Kartu Keluarga (NKK), kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, dan alamat TPS. Sangat mudah mengetahui di TPS mana kita memilih. Bagi yang belum terdaftar atau data tidak ditemukan, dapat melapor ke kantor kelurahan atau kantor kecamatan maupun kantor badan adhoc seperti Panitia Pemungutan Suara (PPS) atau Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Pastikan kita terdaftar sehingga dapat memilih pemimpin yang tepat dan sesuai dengan hati nurani kita.
Jangan sampai tidak memilih atau GOLPUT. Ketika GOLPUT atau tidak memilih, maka kita akan rugi. Pemimpin yang terpilih bukan yang kita harapkan. GOLPUT bukan pilihan tepat. Dengan GOLPUT kita mencederai semangat demokrasi. Dengan GOLPUT kita mengecewakan banyak pihak. Kita akan dihantui rasa bersalah jika GOLPUT dan ketika pemimpin yang terpilih bukan yang amanah. Semua sudah diantisipasi oleh penyelenggara dan pemerintah. Apabila kita berada ditempat lain, dimungkinkan untuk memilih di TPS tempat atau posisi kita pada saat pemilihan. Jadi tidak ada istilah GOLPUT. Kecuali individunya yang melakukan. Karenanya katakan TIDAK untuk GOLPUT.
Mari gunakan hak pilih kita pada Pilkada serentak 2024 nanti. Datang ke TPS sesuai dengan daerah masing-masing. Suara kita akan menentukan pemimpin daerah kita untuk lima tahun kedepan. Pastikan terpilih pemimpin yang peduli dengan rakyat di daerahnya. Dengan partisipasi seluruh pihak dan elemen, kita yakin Pilkada serentak 2024 akan berjalan dengan baik. Tingkat partisipasi pemilih sesuai dengan harapan. Ajak keluarga, sahabat, seluruh pihak pada tanggal 27 Nopember 2024 nanti. Untuk demokrasi Indonesia yang semakin baik. Untuk daerah di Sumatera Utara dan Indonesia yang semakin makmur, sejahtera, dan baik, karena pemimpin yang terpilih merupakan pemimpin yang amanah. Pasti Bisa!.(Penulis Direktur Politeknik Unggul LP3M. Pemerhati masalah politik, pendidikan, sosial, dan kemasyarakatan. Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Karya Tulis Pilkada serentak KPU Provinsi Sumatera Utara 2024)
Medan (harianSIB.com)Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara menggelar diskusi terarah bersama pengurus inti Forum Komunikasi (
Belawan (harianSIB.com)Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, menyalurkan ribuan paket sembako kepada nelayan di Keca
Deli Serdang (harianSIB.com)PT Jasamarga Kualanamu Tol (PT JKT) menggelar Kick Off Jasa Marga Siaga Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 pada Rabu
Medan (harianSIB.com)Karyawan Harian SIB unit iklan, Tiominar br Simanjuntak (63), warga Jalan Gaperta Ujung Gang Darma, Kelurahan Tanjung G