Kamis, 19 Desember 2024

Sapi Merah Telah Muncul di Israel, Benarkah Akhir Zaman Segera Datang?

Dirangkum Litbang SIB Bantors Sihombing
Redaksi - Sabtu, 13 April 2024 23:20 WIB
1.902 view
Sapi Merah Telah Muncul di Israel, Benarkah Akhir Zaman Segera Datang?
GUARDIAN
Fakta Sapi Merah Israel. Ilustrasi
Sapi Merah menjadi viral di media sosial, ketika sekelompok orang Israel mengklaim telah menemukannya. Mengapa viral, sebab kabarnya ada kaitannya dengan pembangunan Bait Suci Ketiga, kedatangan Mesias dan kiamat atau akhir zaman. Sapi Merah ini telah lama dicari-dicari orang Israel di seluruh penjuru dunia.

Warga Yahudi yang tergabung dalam sekte Third Temple atau Bait Suci Ketiga sempat berkumpul di wilayah permukiman ilegal dekat Nablus Palestina pada 27 Maret 2024 lalu untuk mendiskusikan ritual pengorbanan Sapi Merah betina. Mereka berencana melakukan pengorbanan sapi itu dalam waktu dekat di dataran tinggi Yerusalem, tepatnya di Al Aqsa atau Temple Mount (sebutan dari warga Yahudi).

Sapi Merah memiliki arti penting dalam tradisi Yahudi, sebagaimana dirinci dalam Perjanjian Lama. Abu Sapi Merah digunakan dalam ritual Yahudi untuk membersihkan kenajisan orang mati, khususnya mereka yang bersentuhan dengan mayat. Ritual tersebut juga dianggap perlu untuk pembangunan Bait Suci Ketiga.

Sapi Merah merupakan hewan langka dan spesifik yang harus tidak bercacat dan harus berwarna merah seluruhnya. Ritual Sapi Merah masih dilakukan di beberapa komunitas Yahudi, meski abu Sapi Merah sudah tidak tersedia lagi. Sapi Merah memegang simbolisme besar dalam kepercayaan Yahudi, mewakili kemurnian dan pemulihan kebersihan ritual.

Proses penyucian dipandang perlu untuk penebusan dosa dan pemulihan hubungan seseorang dengan Tuhan. Menurut kepercayaan Yahudi, kemunculan Sapi Merah merupakan tanda akhir zaman yang sering disebut dengan kiamat. Kelahiran sapi merah di Israel dalam beberapa tahun terakhir telah memicu kegembiraan di kalangan komunitas Yahudi, yang melihatnya sebagai tanda akhir zaman.

Simbolisme dan makna Sapi Merah dalam kepercayaan Yahudi telah diwariskan dari generasi ke generasi dan terus memegang peranan penting dalam tradisi keagamaan Yahudi. Sapi Merah juga mempunyai kepentingan sejarah dan budaya dalam sejarah Yahudi. Beberapa orang Yahudi dan Kristen percaya Sapi Merah merupakan kunci untuk membangun kembali Bait Suci Yahudi yang pernah berdiri di Yerusalem.

Isu mengenai rencana pembangunan altar kurban bagi warga Yahudi Israel telah beredar sejak lama, dan Sapi Merah menjadi pusat perdebatan ini. Kelahiran Sapi Merah pertama di Israel setelah lebih dari 2000 tahun telah menimbulkan kegembiraan di kalangan komunitas Yahudi, yang melihatnya sebagai tanda pembangunan kembali rumah ibadah. Signifikansi historis dan budaya Sapi Merah dalam sejarah Yahudi menyoroti pentingnya ritual ini dan simbolismenya dalam tradisi keagamaan Yahudi.
Kontroversi
Namun, di sisi lain, ada juga kelompok Yahudi yang meragukan keberadaan Sapi Merah yang sejati. Mereka mencurigai Sapi Merah yang ditemukan saat ini mungkin tidak sepenuhnya memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam Taurat. Beberapa bahkan berspekulasi bahwa Sapi Merah yang digunakan oleh umat Yahudi modern hanya bersifat simbolis, bukan benar-benar memenuhi syarat untuk digunakan dalam upacara keagamaan.
Kontroversi seputar Sapi Merah tidak hanya terbatas pada aspek kesucian fisiknya, tetapi juga mencakup implikasi teologis yang lebih luas. Beberapa pemikir Yahudi moderat berpendapat pentingnya Sapi Merah telah digunakan secara berlebihan dalam tradisi Yahudi, sehingga mengaburkan pesan-pesan moral yang seharusnya menjadi inti ajaran agama. Mereka menyoroti bahwa agama seharusnya lebih memprioritaskan empati dan kasih sayang terhadap sesama, bukan hanya fokus pada ritualisme.
Kontroversi muncul ketika mencoba untuk menemukan Sapi Merah yang benar-benar bersih dan memenuhi semua kriteria yang diatur oleh ajaran agama Yahudi. Beberapa kelompok berpendapat Sapi Merah hanya dapat ditemukan jika Tuhan secara ajaib mengirimkan hewan itu kepada bangsa Israel. Kelompok lain berpendapat manusia dapat mencari dan memilih Sapi Merah yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Perbedaan pendapat tersebut menyebabkan perdebatan yang panjang dan kompleks di kalangan komunitas agama Yahudi. Beberapa orang percaya bahwa kita harus menunggu secara pasif hingga Tuhan mengirimkan Sapi Merah itu, sementara yang lain berusaha untuk aktif mencari dan memilih hewan yang sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan.


Deskripsi Sapi Merah

Di mana Sapi Merah ini saat ini? Informasi yang beredar di media berbeda-beda. Ada yang mengklaim telah ada di Israel, dan ada menyebutkan masih dirawat di Texas, Amerika Serikat. Versi ini menyatakan Israel menemukan sapi merah sempurna dari sebuah peternakan di Texas, Amerika Serikat (AS). Yitshak Mamo, dari Uvne Jerusalem, sebuah kelompok yang berkomitmen untuk membangun Bait Suci baru di Kota Tua Yerusalem, memfasilitasi transportasi sapi dari Texas ke Tepi Barat.

Menurut kitab-kitab Yahudi, sapi betina merah sempurna adalah sapi yang seluruhnya berwarna merah, tanpa cacat atau tanda apa pun, dan belum pernah digunakan untuk bekerja. Jenis sapi khusus ini diperlukan untuk proses ritual penyucian yang dijelaskan dalam Alkitab Ibrani.
Butuh waktu bertahun-tahun hingga mereka menemukan Sapi Merah sempurna. Pencarian ini nyatanya bukan mengantarkan Yitshak Mamo ke peternak Yahudi, di Israel melainkan ke peternak Kristen yang berada ribuan kilometer jauhnya di Texas, AS.

"Setelah pencarian yang lama, kami menemukannya di Texas," katanya. Sapi Merah ini diklasifikasikan sebagai hewan peliharaan untuk menghindari peraturan ekspor. Sementara itu, The Temple Institute, organisasi di Israel yang didirikan untuk mempersiapkan rekonstruksi Kuil Ketiga di Bukit Bait Suci di Yerusalem, mengumumkan kelahiran anak Sapi Merah betina tersebut di saluran YouTube mereka.

"Seekor sapi betina berwarna merah sempurna lahir di tanah Israel," kata organisasi tersebut, seperti dikutip The Mirror, "Anak sapi betina berwarna merah membawa janji untuk mengembalikan kemurnian Alkitab kepada dunia," katanya lagi. Anak sapi tersebut harus menjalani pemeriksaan ekstensif oleh para ahli kerabian untuk memastikan bahwa ia adalah kandidat yang layak untuk Sapi Merah menurut Alkitab.


Bait Suci Ketiga

Sesuai tradisi Yahudi, setelah Raja Daud menaklukkan Yerusalem dan menjadikannya ibukotanya, pada tahun 1000 SM Raja Sulaiman membangun sebuah Bait Suci untuk menyembah Tuhan. Bangunan itu dikenal sebagai Bait Suci Sulaiman Pertama. Kota ini dihancurkan pada tahun 586 SM oleh Nebukadnezar, Raja Babilonia, ketika dia menaklukkan Yerusalem.

Bait Suci Sulaiman Kedua dibangun pada tahun 37 SM, ketika Raja Herodes memperbesar Bukit Bait Suci dan membangun kembali Bait Suci tersebut dengan persetujuan masyarakat. Pada masa Romawi, pada tahun 70 M, Bait Suci Kedua dihancurkan, bersama dengan Yerusalem, oleh tentara Titus.

Sejak saat itu, Bait Suci tersebut tidak ada lagi hingga saat ini. Yahudi radikal percaya bahwa mereka harus membangun Bait Suci Ketiga agar Mesias datang dan membantu mereka menguasai dunia. Temple Institute dan organisasi lain telah dibentuk dengan tujuan membangun Bait Suci Ketiga di Gunung Moriah atau Temple Mount.

Beberapa teolog juga percaya bahwa pembangunan bait suci ketiga dikaitkan dengan Hari Penghakiman atau akhir zaman. Direktur Temple Institute, Rabi Chain Richman, percaya sekarang saatnya membangun Bait Suci Ketiga setelah kelahiran anak Sapi Merah.

Dunia akan Kiamat?

Dalam tradisi Yahudi, Sapi Merah memiliki hubungan dengan hari kiamat (akhir zaman) berdasarkan nubuat dalam Alkitab.Kitab Bilangan 19:1-22 menjelaskan ritual pemurnian dengan abu Sapi Merah yang sempurna (tanpa cacat) untuk membersihkan orang yang telah bersentuhan dengan mayat. Ritual ini dianggap sebagai simbol penyucian dosa dan persiapan untuk masa depan yang suci.

Kitab Yehezkiel 43:18-27 menubuatkan tentang Bait Suci Ketiga yang akan dibangun di masa akhir zaman. Salah satu ritual yang diprediksikan adalah penggunaan abu Sapi Merah untuk penyucian. Kemunculan Sapi Merah yang sempurna dianggap sebagai tanda mendekati hari kiamat. Hal ini dikaitkan dengan nubuat dalam Kitab Bilangan dan Yehezkiel tentang penyucian dan Bait Suci Ketiga.

Beberapa orang percaya bahwa kemunculan Sapi Merah menandakan dimulainya proses penyucian dan persiapan untuk kedatangan Mesias. Sejumlah kelompok Yahudi radikal ini percaya bahwa tempat itu akan jadi kedatangan Mesias atau Juru Selamat mereka. "Ini akan menjadi momen baru dalam sejarah Yahudi," ujar salah satu komunitas Yahudi sekte Third Temple itu, Chaim, kepada Middle East Eye.

Penutup
Benar atau tidak tentang Sapi Merah ini dan kaitannya dengan kiamat, masih memerlukan pembuktian. Lokasi pembangunan Bait Suci saja sudah memicu konflik, sebab di sana ada dua agama besar yang mengklaimnya. Perang tak terhindarkan jika itu dipaksakan. Namun, itu akhir dari segalanya, dan kiamat dunia (akhir zaman) segera tiba karena perang tak berkepanjangan antar umat manusia atas nama agama masing-masing.(**)


Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru