Senin, 14 April 2025

"Bill Gates" Indonesia, Perjalanan Sukses Otto Toto Sugiri di Dunia Teknologi

Redaksi - Jumat, 11 April 2025 15:24 WIB
328 view
"Bill Gates" Indonesia, Perjalanan Sukses Otto Toto Sugiri di Dunia Teknologi
Otto Toto Sugiri
Jakarta(harianSIB.com)
Otto Toto Sugiri bukanlah nama yang asing bagi para pemerhati dunia teknologi, khususnya di Indonesia. Ia menjabat sebagai Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk, perusahaan pusat data terbesar di Tanah Air yang menyediakan layanan penyimpanan data server serta ruang pusat data bagi berbagai kebutuhan digital.

Pria berusia 68 tahun ini masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2021. Bahkan, saat artikel ini diterbitkan, dilansir dari Kompas.com, Otto menempati posisi ke-19 dengan total kekayaan mencapai 2,5 miliar dolar AS, atau sekitar Rp35,62 triliun (mengacu pada kurs Rp14.250 per dolar AS).

Kekayaannya di bidang teknologi membuatnya dijuluki sebagai "Bill Gates"-nya Indonesia.

Baca Juga:

Otto sendiri termasuk pengusaha teknologi paling awal di Indonesia yang membantu pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan pusat data terbesarnya yaitu DCI. Empat dekade lebih pengalamannya di bidang teknologi, membawanya ke titik sukses saat ini.

Perjalanan karirnya dimulai sejak dirinya meraih gelar sarjana teknik elektro pada tahun 1980 di RWTH Aachen University di Jerman. Saat itu dirinya pulang ke Indonesia untuk merawat ibunya sekaligus memulai proyek pertamanya yakni membuat pemrograman lokal, seperti software untuk perusahaan minyak dan program untuk mengelola pencairan pinjaman nelayan di Papua.

Baca Juga:

Pada tahun 1983, dirinya mulai bergabung dengan Bank Bali untuk membuat sebuah software akuntansi yang memudahkan para pegawai akuntansi bank lebih efisien dalam mengerjakan tugasnya.

Setelah itu dirinya mulai membangun perusahaan perangkat lunaknya sendiri yaitu Sigma Cipta Caraka pada tahun 1989 dengan modal 200 ribu US dollar. Di sini ia bergabung dengan enam mantan pegawai Bank Bali lainnya termasuk Marina Budiman yang kini menjabat sebagai presiden komisaris DCI.

Sigma Cipta Caraka cukup memberikan angin segar untuk perkembangan teknologi saat itu khususnya di bidang perbankan yang mana saat itu pemerintah baru saja menderegulasi industri perbankan. Saat itu, jumlah bank di Indonesia merangkak naik. Pada tahun 1988, jumlahnya baru mencapai 111. Di tahun 1994, jumlahnya naik lebih dari dua kali lipat, yakni mencapai 240 bank.


Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru