Selasa, 15 April 2025

Perang Dagang Memanas, Trump Ancam Tambah Tarif Impor dari China

Robert Banjarnahor - Selasa, 08 April 2025 10:08 WIB
228 view
Perang Dagang Memanas, Trump Ancam Tambah Tarif Impor dari China
Foto: Net
Jakarta(harianSIB.com)
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengancam akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 50% terhadap impor dari China jika Beijing tidak mencabut kebijakan tarif balasannya pada Selasa (8/4/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan Trump melalui platform Truth Social, yang menjadi sinyal terbaru dari eskalasi konflik dagang antara dua negara ekonomi terbesar dunia. Ketegangan ini telah mengguncang pasar saham global selama tiga hari berturut-turut, sejak Trump mengumumkan perang tarif terhadap mitra dagang AS pekan lalu.

Sebagai langkah awal, Gedung Putih memberlakukan tarif sebesar 34% atas produk impor dari China. Beijing segera merespons dengan menerapkan tarif serupa terhadap produk-produk asal AS.

Baca Juga:

Trump mengecam balasan tersebut sebagai bentuk pengabaian terhadap peringatannya.

"China tetap menaikkan tarif sebesar 34%, meskipun saya telah dengan jelas menyampaikan bahwa negara manapun yang membalas dengan tarif tambahan akan menghadapi kenaikan tarif yang lebih besar dari AS," tulis Trump, dilansir dari CNBC Indonesia

Baca Juga:

Ia menegaskan, jika China tidak menarik kembali tarif tersebut yang menurutnya ditambah di atas praktik perdagangan tidak adil selama bertahun-tahun, maka AS akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 50% mulai 9 April 2025.

Trump juga memperingatkan bahwa seluruh proses negosiasi dengan China akan dihentikan sepenuhnya apabila tuntutannya tidak dipenuhi.

"Selain itu, seluruh pembicaraan dengan China terkait permintaan pertemuan mereka akan dihentikan!" tulisnya. "Negosiasi dengan negara-negara lain yang juga meminta pertemuan akan langsung dimulai."

Tak hanya di Truth Social, Trump juga menulis kecamannya atas China di akun X miliknya.

"Harga minyak turun, suku bunga turun (The Fed yang lamban seharusnya menurunkan suku bunga lebih jauh!), harga makanan turun, TIDAK ADA INFLASI, dan Amerika Serikat yang telah lama disalahgunakan sedang mendapatkan miliaran dolar per minggu dari negara-negara pelaku penyalahgunaan lewat tarif yang sudah berlaku," tulis Trump.

"Ini terjadi meskipun pelaku penyalahgunaan terbesar dari semuanya, China, yang pasarnya tengah ambruk, baru saja menaikkan tarifnya sebesar 34%, di atas tarif tinggi yang sudah mereka terapkan selama ini. Mereka tidak mengindahkan peringatan saya untuk tidak membalas tarif terhadap AS," tambahnya.

Trump juga menyalahkan kepemimpinan masa lalu atas kondisi yang kini dihadapi AS. "Mereka (China) sudah cukup kaya karena selama puluhan tahun mengambil keuntungan dari Amerika. Para 'pemimpin' kita di masa lalu lah yang patut disalahkan karena membiarkan semua ini terjadi pada negara kita. MAKE AMERICA GREAT AGAIN!" tegasnya.

Seorang pejabat senior Gedung Putih kepada ABC News menegaskan bahwa tarif tambahan sebesar 50% tersebut akan diberlakukan di luar tarif 34% yang telah diumumkan minggu lalu, dan juga di luar tarif 20% yang telah lama diberlakukan sebelumnya terhadap produk China.

Pernyataan tegas Trump muncul bersamaan dengan gejolak di pasar keuangan AS Senin pagi. Harga saham berfluktuasi tajam, seiring beredarnya rumor bahwa pemerintahan Trump tengah mempertimbangkan penundaan penerapan tarif selama 90 hari.

Namun, kabar tersebut segera dibantah oleh Gedung Putih, yang menyebutnya sebagai "berita palsu".

Tidak lama setelah menyampaikan ancamannya kepada China, Trump tampil dalam acara resmi di Gedung Putih untuk menerima kunjungan tim Los Angeles Dodgers, yang datang merayakan kemenangan mereka dalam ajang World Series.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru