Senin, 14 April 2025

Orang Kepercayaan Presiden Jadi Target, Pengamat Sebut Ada Operasi Politik

Robert Banjarnahor - Selasa, 08 April 2025 09:50 WIB
441 view
Orang Kepercayaan Presiden Jadi Target, Pengamat Sebut Ada Operasi Politik
Presiden Prabowo Subianto
Jakarta(harianSIB.com)
Pengamat intelijen dan geopolitik, Amir Hamzah, mengungkap adanya upaya sistematis untuk melemahkan Presiden RI, Prabowo Subianto. Upaya tersebut mulai teridentifikasi melalui langkah-langkah menghancurkan satu per satu sosok kepercayaan Prabowo, baik dari ranah politik maupun militer.

Menurut Amir, beberapa tokoh yang menjadi target awal dalam manuver politik ini antara lain Sufmi Dasco Ahmad, Hashim Djojohadikusumo, dan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin.

"Prabowo sulit diserang secara langsung karena posisi politik dan kekuatan elektoralnya saat ini sangat kuat. Namun jika orang-orang terdekatnya dilemahkan, maka secara perlahan ia bisa terdorong melemah dari dalam," ujar Amir dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (8/4/2025), dilansir dari Antara.

Baca Juga:

Ia menambahkan, bahwa serangan terhadap Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, merupakan bagian dari skenario besar tersebut. Amir juga menyoroti pemberitaan yang masif dan terstruktur yang mengaitkan Dasco dengan aktivitas pengelolaan judi online di Kamboja. Namun, berdasarkan informasi yang ia peroleh, tuduhan tersebut tidak memiliki dasar yang kuat.

"Saya mendapatkan informasi, saat Dasco menjadi Komisaris di MNC Digital, ia melakukan kerja sama dalam bidang properti dengan perusahaan di Kamboja. Kalau pun perusahaan itu kemudian memiliki afiliasi dengan bisnis judol, itu tidak ada kaitannya dengan Dasco secara langsung. Ini murni upaya framing," ujarnya.

Baca Juga:

Amir mengatakan, bahwa media-media yang gencar menyerang Dasco adalah media yang juga sejak awal dikenal keras menentang revisi Undang-Undang TNI.

"Dasco ini adalah motor penggerak pengesahan UU TNI di DPR. Itu membuatnya menjadi target utama. Dia dihantam lebih dulu agar ada efek ke Gerindra dan Prabowo," ujar Amir.

Menurut dia, posisi Dasco sebagai Ketua Harian DPP Partai Gerindra sangat strategis dalam menjaga soliditas partai dan komunikasi politik Prabowo.

Oleh karena itu, kata Amir, menghancurkan kredibilitas Dasco adalah cara efektif untuk melemahkan Prabowo dari dalam.


Selain Dasco, dua nama lainnya juga disebut-sebut menjadi target, yakni Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Prabowo yang juga pengusaha berpengaruh, serta Jenderal Purn Sjafrie Sjamsoeddin, yang dikenal dekat dengan dunia intelijen dan pertahanan.

"Hashim diserang dari sisi bisnis dan politik luar negeri. Sjafrie diserang dengan narasi masa lalu yang dikaitkan dengan isu-isu HAM dan militerisme," jelasnya.

Dirinya menilai serangan terhadap orang-orang terdekat Prabowo tidak semata berasal dari oposisi politik dalam negeri, melainkan juga bisa ditarik ke skenario geopolitik regional yang lebih besar.

"Kita tidak bisa menutup mata, ada kekuatan besar yang tidak ingin Prabowo memegang kendali penuh di pemerintahan karena dianggap akan memperkuat posisi Indonesia dalam poros strategis dunia," tutur Amir.

Amir mengimbau publik untuk jernih menyikapi informasi dan tidak mudah termakan isu-isu yang tidak didukung data kuat.

Ia juga meminta aparat penegak hukum untuk lebih proaktif dalam mengklarifikasi dan menangkal hoaks yang berpotensi merusak tatanan politik nasional.

"Kalau tokoh sekelas Dasco bisa dijatuhkan dengan framing semacam ini maka ini preseden buruk bagi demokrasi kita," ujarnya.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru