Kartu Emas Trump Tembus Rp82,8 Miliar, Apa Istimewanya?

Para pendukung berpendapat program ini dapat mendatangkan modal yang signifikan ke AS, sementara para kritikus berpendapat bahwa prioritasnya seharusnya adalah menarik keterampilan.

'Kartu Emas' yang akan menggantikan visa investor imigran EB-5 saat ini dengan program baru disebut bakal memberikan kewarganegaraan AS kepada investor asing di bisnis Amerika.

Baca Juga:

• Indonesia Hadapi Kebijakan Tarif AS dengan Diplomasi dan Strategi Stabilisasi Pasar
• Warga AS Gelar Aksi Besar, Trump Dinilai Bukan Presiden Mereka

Di bawah program EB-5 yang ada, pelamar harus membayar biaya antara US$100.000 dan US$200.000 kepada Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi Amerika Serikat (USCIS), berinvestasi antara US$800.000 dan US$1 juta, dan menciptakan setidaknya 10 pekerjaan bagi pekerja Amerika.

"Saya pikir semuanya berjalan dengan sangat baik," kata Trump. "Itu adalah operasi, seperti saat seorang pasien dioperasi dan itu adalah hal yang besar. Saya katakan ini akan menjadi seperti itu,"

Baca Juga:

• Prabowo dan Pemimpin ASEAN Bahas Strategi Hadapi Kebijakan Tarif Trump
• Rupiah Melemah Tajam di Pasar Luar Negeri, Dolar Tembus Rp17.000

"Kita memiliki enam atau tujuh triliun dolar yang masuk ke negara dan kita belum pernah melihat yang seperti itu," ujarnya.

"Pasar akan melonjak, saham akan melonjak, negara akan melonjak. Dan seluruh dunia ingin melihat, apakah ada cara bagi mereka untuk membuat kesepakatan," kata Trump.

"Mereka telah memanfaatkan kita selama bertahun-tahun. Dan selama bertahun-tahun kita berada di sisi yang salah dan saya akan memberi tahu kalian, saya pikir itu akan menjadi hal yang luar biasa,." lanjutnya.

Namun, para ahli mengatakan program 'kartu emas' yang diusulkan Trump menghadapi rintangan hukum dan legislatif yang besar, sehingga penerapannya sangat tidak mungkin.(*)