Rabu, 02 April 2025

WNI di Myanmar dan Thailand Diimbau Waspada Gempa Susulan

Redaksi - Minggu, 30 Maret 2025 09:10 WIB
15 view
WNI di Myanmar dan Thailand Diimbau Waspada Gempa Susulan
SHUTTERSTOCK/Andrey VP
Ilustrasi gempa.
Jakarta(harianSIB.com)

Gempa magnitudo (M) 7,7 mengguncang Myanmar hingga getarannya terasa kuat di Thailand. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan belum ada warga negara Indonesia (WNI) di Myanmar dan Thailand yang menjadi korban luka maupun korban jiwa.

"Kemlu telah berkoordinasi dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok. Berdasarkan komunikasi dengan komunitas Indonesia, hingga saat ini belum terdapat informasi adanya korban WNI, baik di Myanmar dan di Thailand," kata Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha kepada wartawan, Sabtu (29/3/2025) dikutip detikcom.

Baca Juga:

Judha mengungkap WNI yang tinggal di Myanmar berjumlah 250 orang. Sedangkan WNI yang berada di Thailand tercatat ada 2.379 orang.

"KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menghimbau kepada para WNI untuk tetap waspada atas gempa susulan dan segera menghubingi hotline KBRI jika menghadapi keadaan darurat," ucapnya.

Baca Juga:

Seperti diketahui, jumlah korban tewas akibat gempa M 7,7 di Myanmar meningkat menjadi sedikitnya 1.002 orang. Selain korban tewas, ada 2.376 orang yang terluka di Myanmar.

Dilansir CNN, Sabtu (29/3), peningkatan jumlah korban tewas akibat gempa itu dilaporkan laporan penyiar pemerintah MRTV. Jumlah tersebut berasal dari semua wilayah terkena dampak gempa di Myanmar.

Gempa M 7,7 itu melanda barat laut kota Sagaing di Myanmar tengah pada Jumat (28/3). Gempa menyebabkan kerusakan besar di sebagian besar wilayah negara itu.

Guncangan gempa juga mengakibatkan kerusakan dahsyat di Thailand. Gedung pencakar langit yang sedang dalam tahap konstruksi roboh di Thailand. Setidaknya, tujuh orang tewas di Thailand dan pencarian korban masih dilakukan.

Sementara, pemodelan yang dibuat oleh US Geological Service (USGS) atau Badan Geologi Amerika Serikat menunjukkan gempa bumi di Myanmar berpotensi menewaskan lebih dari 10.000 orang.

Prediksi itu ditunjukkan Pager, yang merupakan sistem otomatis dari USGS yang dapat memperkirakan jumlah korban jiwa dan biaya kerusakan. Namun, jumlah itu hanyalah perkiraan dan dihitung berdasarkan intensitas guncangan dan populasi di daerah yang terkena dampak. Pager tidak mempertimbangkan dampak lanjutan seperti tanah longsor, likuifaksi, dan tsunami. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru