Senin, 10 Maret 2025

Bandara Ngurah Rai Ditutup, Pesawat Tak Bisa Terbang dan Mendarat

Redaksi - Senin, 10 Maret 2025 09:00 WIB
79 view
Bandara Ngurah Rai Ditutup, Pesawat Tak Bisa Terbang dan Mendarat
(Foto: Getty Images/DICKY BISINGLASI)
Ilustrasi - Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Denpasar (harianSIB.com)
Otoritas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menutup runway atau landasan pacu. Penutupan landasan pacu ini dilakukan sementara karena adanya kendala teknis yang terjadi pada pesawat Airfast Indonesia.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab menjelaskan, penutupan Bandara Ngurah Rai dilakukan kurang lebih dua jam ini akibat terjadi kendala pendaratan oleh pesawat Airfast Indonesia.

Pesawat Airfast dengan nomor registrasi DH PK OAM 6 dari Benete, Sumbawa Barat, mengalami kendala teknis saat melakukan pendaratan di Bali pada pukul 09.26 WITA. Otoritas bandara melaporkan tujuh penumpang di pesawat kecil tersebut tidak mengalami cedera serius dan segera dilakukan evakuasi.

Baca Juga:

"Akibat kendala tersebut, pesawat sempat berada di runway, sehingga untuk alasan keselamatan dan keamanan operasional penerbangan, untuk sementara runway tidak dapat didarati dan digunakan untuk lepas landas," kata Ahmad Syaugi dikutip dari Antara, Sabtu (8/3/2025).

Berdasarkan NOTAM Nomor A0668/25 NOTAMN, landasan pacu ditutup sementara dari pukul 10.15 WITA sampai dengan 12.10 WITA.

Baca Juga:

Ahmad Syaugi menjelaskan penutupan ini dimanfaatkan untuk mengevakuasi penumpang dan pesawat ke apron, serta memeriksa dan memastikan tidak ada objek asing yang tertinggal di runway karena peristiwa ini dapat berpotensi membahayakan keamanan keselamatan penerbangan.

Bandara I Gusti Ngurah Rai mencatat, atas kejadian ini terdapat 10 penerbangan keberangkatan terdampak penundaan keberangkatan atau delayed yang terdiri dari lima penerbangan domestik dan lima internasional.

Untuk kedatangan, 21 penerbangan kedatangan terdampak, terdiri dari sembilan penerbangan domestik dan 12 internasional.

Terdapat divert atau pengalihan pendaratan ke beberapa bandara alternatif seperti Lombok sebanyak enam penerbangan, Surabaya lima, Makassar tiga, Semarang dua, Jakarta satu, dan Banyuwangi satu.

"Terdapat tiga penerbangan kedatangan yang kembali ke bandara asal atau Return To Base (RTB), yakni di bandara Lombok, Jakarta, dan Singapura," kata Syaugi. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru