
Wali Kota Tutup MTQN ke 57 Tingkat Kota Pematangsiantar
Pematangsiantar(harianSIB.com)Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi menutup MTQN (Musabaqah Tilawatil Quran Nasional) ke 57 tingkat Kota
"Dengue masih menjadi ancaman kesehatan serius bagi masyarakat Indonesia. Kasusnya terjadi sepanjang tahun dan cenderung meningkat saat musim hujan," ungkap Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, dalam acara Langkah Bersama Cegah DBD di Jakarta, Sabtu (15/2/2025), dikutip dari Antara.
Baca Juga:
Ia menambahkan bahwa penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini bukan hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga mempengaruhi produktivitas masyarakat dan membebani sistem layanan kesehatan.
Berdasarkan data terbaru, sejak awal Januari hingga 3 Februari 2025, tercatat 6.050 kasus DBD dengan 28 kematian, tersebar di 235 kabupaten/kota di 23 provinsi.
Baca Juga:
Ina menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengendalikan penyebaran dengue melalui berbagai program, termasuk pengendalian vektor, Gerakan 3M Plus, serta Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik yang terus diperkuat dengan edukasi berkelanjutan.
Selain itu, pemerintah telah menetapkan Strategi Nasional Penanganan Dengue 2021-2025 yang menekankan sinergi lintas sektor antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk memperluas jangkauan edukasi dan pencegahan.
Ina Agustina juga menegaskan bahwa untuk melawan dengue tidak cukup hanya dengan satu pendekatan.
Pemerintah telah mengadopsi strategi berbasis inovasi, termasuk implementasi nyamuk ber-Wolbachia di beberapa daerah seperti Yogyakarta, Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang, serta vaksinasi sebagai langkah perlindungan tambahan.
"Upaya ini perlu didukung oleh peran aktif masyarakat, salah satunya dengan menerapkan 3M Plus yaitu menguras, menutup, mendaur ulang, dan mencegah gigitan nyamuk," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Penyakit Anak I Gusti Ayu Nyoman Partiwi menyoroti potensi peningkatan kasus dengue, terutama pada musim hujan.
Berdasarkan data, sebanyak 47 persen kasus dengue terjadi pada anak-anak dan remaja, di mana kelompok usia 1 hingga 14 tahun memiliki angka kematian tertinggi, yaitu 45 persen pada anak usia 5-14 tahun dan 21 persen pada anak usia 1-4 tahun.
"Pencegahan menjadi kunci utama, dan vaksinasi dapat menjadi langkah perlindungan tambahan," kata Ayu.
Ayu mengatakan, dengue pada anak sering kali diawali dengan gejala demam tinggi, nyeri kepala, nyeri otot, bintik merah di kulit, muntah, dan sakit perut.
Ia menyebut, jika terlambat ditangani maka dapat berlanjut ke syok dengue yang berisiko fatal.
Namun demikian, ia menambahkan bahwa vaksinasi dengue tidak tercakup dalam program BPJS, melainkan dalam Program Imunisasi Nasional yang menargetkan anak-anak.
"Untuk itu, langkah pencegahan dini sangat penting, dan masyarakat diimbau untuk tidak menunggu hingga terlambat dalam menangani penyakit ini," ujar Ayu Nyoman.(*)
Pematangsiantar(harianSIB.com)Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi menutup MTQN (Musabaqah Tilawatil Quran Nasional) ke 57 tingkat Kota
Simalungun(harianSIB.com)SMAN 2 Bandar Kabupaten Simalungun menggelar hasil Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Implementas
Medan(harianSIB.com) Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat, nilai impor di provinsi ini pada Februari 2024 sebesar 454,10 jut
Kutacane(harianSIB.com)Dua unit rumah semi permanen di Desa Lawe Penanggalan Kecamatan Ketambe, musnah dilalap si jago merah, Minggu (13/4
Dubai(harianSIB.com)Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyebut pemerintah Qatar akan berinvestasi sebesar USD 2 miliar untuk Bada