Polri Amankan Dua Oknum Polisi di Sumut atas Dugaan Pemerasan DAK SMK

Jakarta(harianSIB.com)

Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortastipidkor) Polri mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengamankan dua oknum polisi yang diduga terlibat dalam pemerasan dana alokasi khusus (DAK) untuk kegiatan di sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Sumatera Utara.

"Ada satu kasus yang sedang ditangani di Polda Sumut. Saat ini, kasus tersebut telah naik ke tahap penyidikan," ujar Kepala Kortastipidkor Polri, Irjen Pol. Cahyono Wibowo, dalam konferensi pers di Gedung Mabes Polri, Jakarta, pada Kamis (13/2/2025), dikutip dari Antara.

Baca Juga:

• Operasi Keselamatan Toba 2025 Hari ke-12, Polda Sumut Tindak Ribuan Pelanggar
• Ikuti Retraet Pembekalan Kepala Daerah, Gubernur Sumut Bobby Nasution Siap Terima Gemblengan

Meski tidak mengungkap identitas kedua personel tersebut, Cahyono menyebut bahwa keduanya saat ini ditempatkan dalam penahanan khusus (patsus) oleh Pengamanan Internal (Paminal) Divisi Propam Polri di Jakarta.

"Tinggal menunggu sidang pelanggaran etik," tambahnya.

Baca Juga:

• Hari ke-11 Operasi Keselamatan Toba 2025, Polda Sumut Komit Jaga Kamseltibcarlantas
• Pasca Hasto Ditahan, Megawati Instruksikan Kepala Daerah PDIP Tunda Retret di Magelang

Lebih lanjut, Cahyono mengungkap bahwa kedua oknum polisi tersebut semula akan diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar oleh Kortastipidkor Polri, Divisi Propam Polri, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Namun, operasi tersebut batal dilakukan karena informasi OTT lebih dulu bocor.

"Itu akan dilakukan OTT, tetapi keburu bocor. Makanya, kami pakai tindakan hukum lainnya, yaitu penyidikan biasa. Akan tetapi, yang menangani terlebih dahulu adalah Paminal," terangnya.

Adapun nilai barang bukti uang yang berhasil diamankan sebesar Rp400 juta.

Terkait dengan kemungkinan adanya keterlibatan personel lain dalam kasus ini, jenderal bintang dua itu mengatakan bahwa saat ini oknum polisi yang diamankan masih berjumlah dua orang.

"Sejauh ini masih dua. Nanti mungkin pada penyidikan bisa berkembang," ucapnya.(*)