Kamis, 13 Februari 2025

Diduga Lecehkan Dewa Siwa, Massa Tuntut Penutupan Atlas Beach Club !

Redaksi - Senin, 10 Februari 2025 13:04 WIB
391 view
Diduga Lecehkan Dewa Siwa, Massa Tuntut Penutupan Atlas Beach Club !
(Dok. Detik)
Massa aksi dari Yayasan Kesatria Keris Bali mendatangi kantor DPRD Provinsi Bali pada Jumat (7/2/2025).
Denpasar(harianSIB.com)

Sejumlah massa menggelar demonstrasi menuntut penutupan Atlas Beach Club setelah tempat hiburan tersebut dianggap melecehkan Dewa Siwa dengan menggunakan gambarnya sebagai latar pertunjukan musik DJ.

Massa aksi dari Yayasan Kesatria Keris Bali mendatangi kantor DPRD Provinsi Bali pada Jumat (7/2/2025). Aksi ini merupakan buntut dari penggunaan visual bergambar Dewa Siwa dalam pertunjukan musik DJ di Atlas Super Beach Club.

Baca Juga:

Berdasarkan pantauan di lokasi, dikutip dari detikcom, ratusan demonstran memasuki area gedung DPRD Provinsi Bali sambil menyanyikan lagu Maju Tak Gentar dan membawa berbagai spanduk.

Beberapa spanduk yang mereka bawa bertuliskan, "Tutup tempat hiburan/club yang tidak menghargai simbol-simbol agama Hindu". "Tutup Club Atlas yang telah menistakan simbol agama Hindu". "Maju tak gentar membela harga diri agama Hindu"

Baca Juga:

Sebelum diskusi dimulai di Wantilan gedung DPRD, perwakilan Yayasan Kesatria Keris Bali, I Nyoman Agung Sariawan, berorasi menyampaikan tuntutan mereka.

"Kami datang ke sini untuk menegakkan keadilan bagi tanah Bali. Hormati aturan yang berlaku agar tidak muncul masalah hukum," tegasnya.

Sebelumnya, Atlas Super Club Bali telah meminta maaf atas penggunaan gambar Dewa Siwa sebagai latar pertunjukan musik elektronik. Mereka mengakui kesalahan tersebut dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung di kantor Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali. Namun, insiden ini tetap memicu protes dari berbagai pihak.

Ketua PHDI Provinsi Bali Nyoman Kenak mengatakan, ada sekitar enam perwakilan Atlas Super Club yang hadir dalam pertemuan tersebut, kemarin. Pertemuan berlangsung selama sekitar satu jam.

"Membahas mengenai ketidaksengajaan (dalam penggunaan visual Dewa Siwa) dan mereka meminta maaf," ujar Kenak saat dihubungi detikBali, Kamis (6/2/2025).

Kenak menyebut kedatangan mereka juga sebagai respons atas somasi yang dilayangkan PHDI Bali beberapa waktu lalu. Dalam somasi itu disebutkan bahwa dalam waktu 7x24 jam harus ada tanggapan dari Atlas Super Club terkait pemasangan gambar Dewa Siwa.

Dalam pertemuan tersebut, Atlas mengungkapkan insiden itu terjadi akibat kurangnya kontrol terhadap situasi saat itu. Seorang staf disebut mengambil gambar Dewa Siwa dari internet dan menjadikannya latar belakang pertunjukan musik elektronik pada Kamis (30/1/2025) sekitar pukul 23.40 Wita.(*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru