Pertamina Tegaskan Tidak Ada LPG 3 Kg Non Subsidi

Jakarta (harianSIB.com)
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menanggapi isu beredarnya Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg non subsidi (gas pink) di pasaran.

Simon menegaskan bahwa saat ini Pertamina tidak lagi mendistribusikan LPG 3 kg non subsidi. Ia mengakui bahwa pada 2018, Pertamina sempat melakukan uji pasar untuk produk tersebut di wilayah Jakarta dan Surabaya.

"Pertamina hanya menjual LPG non subsidi dalam kemasan 5,5 kg dan 12 kg. Jadi, tidak ada LPG 3 kg non subsidi berwarna pink di pasaran. Produk tersebut memang pernah diuji pada 2018, tetapi hanya berlangsung selama enam bulan dengan jumlah terbatas—2.000 tabung di Jakarta dan 1.000 tabung di Surabaya," jelasnya dalam Rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Senin (3/2/2025), dikutip dari CNBC Indonesia.

Baca Juga:

• Subsidi LPG 3 Kg Aman, Menteri ESDM Bantah Isu Pemangkasan
• Lampaui Target, Realisasi Investasi Tahun 2024 Capai Rp 1.714,2 Triliun

Simon menjelaskan bahwa uji pasar tersebut ditujukan untuk masyarakat kelas menengah yang membutuhkan tabung LPG berukuran lebih kecil tanpa subsidi.

"Tujuan uji pasar saat itu adalah melihat potensi permintaan dari kalangan menengah yang tidak menerima subsidi tetapi membutuhkan LPG dengan ukuran lebih kecil. Namun, itu dilakukan pada 2018 dan sudah tidak berlanjut," tambahnya.

Baca Juga:

• Polda Sumut Sidik Penyelewengan BBM Subsidi di Langkat
• Prabowo Targetkan Seluruh Kecamatan di RI Teraliri Listrik

Dengan demikian, Simon memastikan bahwa Pertamina saat ini tidak lagi mendistribusikan gas pink di pasaran. Ia menegaskan bahwa isu mengenai LPG 3 kg non subsidi yang beredar saat ini adalah hoaks.

"Sehingga kami menyampaikan berita itu adalah berita hoax," ucapnya.

Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia juga turut angkat suara perihal isu beredarnya LPG 3 kg non subsidi di masyarakat.

Bahlil menyebutkan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Pertamina dalam setiap langkah yang akan diambil dan berdampak pada masyarakat.

"Semuanya berjalan baik, bahkan saya sama Pak Simon ini hampir tiap hari kita ngobrol. Pak Riva (Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga) itu dengan dirjen saya ngobrol terus. Sampai saya mau kesini aja masih telepon Pak Riva. Jadi, insya Allah semuanya dalam rangka yang baik. Sebenarnya di antara kami koordinasinya bagus," papar Bahlil dalam kesempatan yang sama.(*)