Rabu, 01 Januari 2025

Gangguan Cuaca, Tujuh Penerbangan Batal Mendarat di Bali

Robert Banjarnahor - Minggu, 29 Desember 2024 10:21 WIB
102 view
Gangguan Cuaca, Tujuh Penerbangan Batal Mendarat di Bali
Foto: IST
Situasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung saat hujan deras pada Sabtu (28/12).
Denpasar (harianSIB.com)
Sebanyak tujuh penerbangan tidak dapat mendarat di Bali, pada Sabtu (28/12) akibat cuaca buruk dan dialihkan ke Surabaya serta Lombok.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, dalam pernyataannya di Denpasar pada hari yang sama, menjelaskan, bahwa prosedur divert atau pengalihan pendaratan ke bandara lain terpaksa dilakukan karena hujan lebat sejak pagi.

"Ketujuh penerbangan tersebut terdiri dari lima penerbangan domestik dan dua penerbangan internasional," ujarnya.

Baca Juga:

Dua penerbangan domestik menuju Bali yang dialihkan ke Surabaya adalah Lion Air dengan rute Semarang-Bali dan Yogyakarta-Bali. Sementara itu, tiga penerbangan domestik lainnya dialihkan ke Lombok, yaitu Batik Air rute Surabaya-Bali, Super Air Jet rute Surabaya-Bali, dan Lion Air rute Balikpapan-Bali.

"Sementara dua penerbangan internasional yang mengalami divert adalah Malindo Air Melbourne-Bali dialihkan ke Surabaya dan Air Asia Perth-Bali dialihkan mendarat ke Lombok," ujar Syaugi, dikutip dari Antara.

Baca Juga:

I Gusti Ngurah Rai menjelaskan, bahwa prosedur divert sendiri bagian dari keselamatan dalam penerbangan yang dapat dilakukan salah satunya saat terjadi cuaca buruk.

Terhitung hingga siang tadi, prosedur mendarat di bandara lain ini dilakukan mengingat intensitas hujan lebat yang mengakibatkan minimum visibility atau minimal jarak pandang terjadi.

Syaugi juga menyampaikan hujan lebat sejak pagi turut menyebabkan keterlambatan keberangkatan penerbangan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai.

"Data yang kami terima terdapat 10 penerbangan domestik dan empat penerbangan internasional yang mengalami keterlambatan, rata-rata 60-120 menit dari jadwal," ujarnya.

Meski demikian hingga sore tadi seluruh penerbangan yang mengalami keterlambatan telah terbang dengan aman, begitu pula penumpang yang gagal mendarat di Bali akhirnya telah tiba.

Bandara di Bali Selatan ini sendiri selama Natal dan Tahun Baru 2025 memberi perhatian lebih dengan membentuk posko angkutan guna mengakomodir seluruh kebutuhan penumpang.

Meski diwarnai cuaca buruk, posko tetap mencatat pergerakan penumpang yang signifikan, dimana sejak Rabu (18/12) lalu sebanyak 707.721 penumpang tercatat menggunakan angkutan udara, ini naik 7 persen dari periode yang sama 2023.

"Kami bersama seluruh stakeholder terkait mengantisipasi kondisi cuaca saat ini dengan terus melakukan koordinasi dan memperbarui informasi," kata Ahmad Syaugi.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru