Sabtu, 21 Desember 2024

Tanggapan BI soal Uang Palsu di UIN Makassar, Bahannya Sudah Diketahui

Robert Banjarnahor - Jumat, 20 Desember 2024 10:22 WIB
135 view
Tanggapan BI soal Uang Palsu di UIN Makassar, Bahannya Sudah Diketahui
(ANTARA FOTO/RENO ESNIR)
BI memastikan uang palsu yang dicetak di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sulit menyamai rupiah asli.
Makassar (harianSIB.com)

Bank Indonesia memastikan bahwa uang palsu yang dicetak di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sulit untuk meniru rupiah asli secara sempurna.

"Kami tidak dapat menentukan berapa persen perbedaannya, karena meskipun hanya sedikit berbeda, itu sudah dianggap uang palsu. Yang paling sulit dipalsukan adalah warna yang berlapis, gambar latar, dan bahan yang sudah teridentifikasi, sehingga hasilnya cenderung buram," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Rizky Ernadi, Kamis (19/12), dikutip dari CNN Indonesia.

Baca Juga:

Rizky mengingatkan masyarakat untuk lebih jeli dalam membedakan uang rupiah asli dengan yang palsu, terutama saat melakukan transaksi menggunakan pecahan besar, seperti Rp 100 ribu.

"Memang tidak mudah membedakannya secara kasat mata. Salah satu cara untuk memeriksanya adalah dengan memiringkan uang untuk melihat efek warna pengamanan. Masyarakat juga harus memperhatikan mikroteks pada uang. Jika gambar terlihat buram, itu bisa menjadi indikasi uang palsu. Pencetakan uang palsu biasanya menggunakan bahan yang berbeda, sehingga hasil cetakan tidak sebaik uang asli," jelasnya.

Baca Juga:

Rizky menuturkan jika ada masyarakat yang memiliki uang palsu, maka uang tidak dapat ditukar ke seluruh bank yang ada, namun segera melapor ke pihak kepolisian.

"Uang palsu tidak dapat diganti. Jika Anda menemukan uang palsu, laporkan ke polisi atau Bank Indonesia. Namun, Anda akan mengalami kerugian karena uang tersebut tidak dapat ditukar," jelasnya.

Meski demikian, Rizky mengaku pihaknya belum mengetahui jumlah uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar beredar di masyarakat.

Jadi uang palsu yang ditemukan ini seperti gunung es. Jadi permukaannya saja tetapi yang beredar mungkin sudah banyak, kita tidak tahu.

Rizky mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi terkait ciri-ciri rupiah dan metode pembayaran yang aman, sehingga masyarakat tahu membedakan uang rupiah asli dengan palsu.

"Kami akan melaksanakan sosialisasi setiap tahunnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang uang palsu dan cara menghindarinya," pungkasnya.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru