Sabtu, 19 April 2025

Peringatan Prabowo: Waspadai Krisis Global yang Mengancam

Robert Banjarnahor - Jumat, 13 Desember 2024 10:11 WIB
229 view
Peringatan Prabowo: Waspadai Krisis Global yang Mengancam
youtube.com/Sekretariat Presiden
Penyerahan DIPA dan TKD 2025 serta peluncuran katalog elektronik versi 6 di Istana Negara pada Selasa (10/12/2024).
Sentul (harianSIB.com)

Presiden Prabowo Subianto menghadiri peringatan HUT Ke-60 Partai Golkar di Sentul International Convention Center (SICC) pada Kamis (12/12/2024). Dalam sambutannya, Prabowo menyoroti situasi global yang saat ini sedang tidak kondusif.

"Saudara-saudara, dunia sedang tidak dalam keadaan baik. politik/" target="_blank">Geopolitik negara-negara besar sedang memanas. Kita patut bersyukur karena berada di jalur nonblok, bebas aktif, dan tidak berpihak pada blok mana pun. Namun, kita harus tetap waspada, menjaga persatuan, dan tidak mudah diadu domba," ujar Prabowo, dikutip dari CNBC Indonesia.

Baca Juga:

Untuk itu, Presiden Prabowo berpesan, untuk terus menjaga kerukunan, kerukunan antar umat beragama, suku, kelompok etnis, antar ras. Prabowo menekankan kepada seluruh pihak untuk tidak boleh terpecah belah hingga terpancing. Sebabnya perdamaian merupakan tanggung jawab pemimpin.

"Ini tanggung jawab kita sebagai pemimpin pemimpin harus beri contoh kita harus bersyukur kita dalam kondisi saat ini," kata Prabowo.

Baca Juga:

"Kita harus sadar perdamaian bukan hadiah dari langit, perdamaian adalah upaya yang sulit, saudara lihat berita tiap hari tiap malam bagaimana negara bisa sebuah negara bisa hancur bisa pecah puing-puing habis, kota habis, peternakan habis, kehidupan, karena tidak arifnya para pemimpin," sambung Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga mengingatkan tidak semua kekuatan dunia memiliki itikad baik. Sehingga ia meminta semua pihak untuk waspada dan terus menjaga kerukunan.

"Saya tidak pernah mau terpancing untuk membenci, di bidang politik kita tidak boleh membenci lawan mencaci maki menghardik kembali ke pribadian kita dari seluruh suku, kita diajarkan nenek moyang kita bermusyawarah berundinglah," tuturnya.

Mantan Menteri Pertahanan ini juga mengakui banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam pemerintahannya, terutama mengatasi kekayaan negara yang bocor. Ia berpesan ke semua pihak untuk tidak pernah menyimpang dari aturan.

"Semua unsur harus patuh, sama hukum saya melihat laporan-laporan terbanyak kekayaan kita ada yang diselundupkan ke luar, ilegal mining, ilegal itu, manipulasi laporan gak mau bayar pajak, kewajiban negara menerima fasilitas negara menerima memanfaatkan milik rakyat tapi tidak memenuhi kewajibannya akan kita hentikan," tegasnya.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru