Senin, 16 Desember 2024

Desember 2024, Kantor dan Hunian di IKN Siap Difungsikan

Robert Banjarnahor - Jumat, 06 Desember 2024 09:53 WIB
275 view
Desember 2024, Kantor dan Hunian di IKN Siap Difungsikan
ANTARA/HO-Pemda DIY
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono berjalan bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (tengah) saat menghadiri Kongres Persatuan Insinyur Indonesia XXIII di Yogyakarta, Kamis (5/12/2024).
Yogyakarta (harianSIB.com)


Pada Desember tahun ini, seluruh perkantoran dan hunian di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, ditargetkan siap untuk digunakan.

"Jadi, perkantoran harus sudah siap Desember ini dan insya Allah sudah siap semua," kata Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono, di sela-sela Kongres Persatuan Insinyur Indonesia XXIII di Yogyakarta, Kamis (5/12/2024), dikutip dari Antara.

Baca Juga:

Pada akhir tahun ini, menurut Basuki, kantor kementerian koordinator (kemenko) yang terdiri atas 16 tower sudah siap, kemudian hunian terdiri atas 47 tower juga sudah siap.

Selain gedung perkantoran dan hunian, lanjut Basuki, bangunan pendukung ekosistem kehidupan di IKN juga telah disiapkan mulai dari restoran hingga tempat potong rambut.

Baca Juga:

"Misalnya restoran, kemudian kafe-nya, kemudian laundry-nya, barbershop-nya untuk potongan rambut. Jadi semua kita siapkan di sana," ujarnya.

Menurut Basuki, masih banyak yang perlu diselesaikan di IKN, baik pembangunan fisik maupun nonfisik, sehingga Persatuan Insinyur Indonesia (PII) harus banyak berperan.

"Pembangunan IKN tidak hanya sebagai pembangunan fisik saja, tapi juga nonfisiknya. Misalnya kita harus menata kawasan Sepaku, itu tidak hanya 'engineering', tapi 'socio-engineering'-nya lebih kuat. Karena kita harus mengikuti juga masyarakatnya," kata dia.

Dia mengakui bahwa ada beberapa daerah di IKN yang mempunyai tanah clay shale dengan daya dukung rendah sehingga harus mendapat penanganan khusus agar lebih kuat.

Pada tanah dengan kondisi khusus tersebut, OIKN memanfaatkan untuk kawasan konservasi sumber daya air.

"Kami membangun 60 embung-embung di sana. Dari riparian, dari air limpasan (run-off). Jadi kita sangat melihat kondisi tanah dan kondisi konservasi sumber daya air," kata dia.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru