Kamis, 12 Desember 2024

Hari Ikan Nasional, RSI dan USSEC Dorong Ketahanan Pangan dan Transformasi Blue Food

Eva Rina Pelawi - Jumat, 29 November 2024 13:01 WIB
253 view
Hari Ikan Nasional, RSI dan USSEC Dorong Ketahanan Pangan dan Transformasi Blue Food
Foto : Dok/RSI
President Director RSI, Rudolf Hoeffelman didampingi Erwin Dwiyan, Direktur Pemasaran Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan dan Ujang Komarudin, Direktur Ikan Air Tawar, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian K

"Ikan tilapia menjadi ikan yang paling banyak dibudidayakan di dunia setelah ikan mas. Tidak hanya kaya akan omega dan nutrisi penting lainnya, tetapi juga memberikan kontribusi besar pada pemenuhan gizi masyarakat dan peningkatan devisa negara," kata Erwin.

Dijelaskan, serapan ikan tilapia mencapai 1,43 juta ton pada tahun 2023. Sementara ekspor tilapia Indonesia pada tahun yang sama mencapai 11.166 ton dengan nilai USD 81,77 juta. Pertumbuhan nilai ekspor pada periode 2017-2023 mencapai 6,7%. "Untuk menjadi pemain sukses di pasar global, sinergi dan kolaborasi yang solid dari hulu hingga hilir menjadi sangat penting,," tambahnya.

Senada dengan Erwin, Ir. Ujang Komarudin, M.Sc., Direktur Ikan Air Tawar, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, mengungkapkan, tilapia saat ini menjadi salah satu dari lima komoditas unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan. "Ini adalah peluang besar untuk mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global," ujarnya.

Baca Juga:

Prof. Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, MS, Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia, turut memberikan pandangan mengenai peran tilapia dalam sistem pangan global. "Indonesia merupakan produsen ikan tilapia terbesar kedua di dunia setelah Cina. Industri tilapia memiliki multiplier effect yang besar, mulai dari penciptaan lapangan kerja hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Diskusi forum ini juga menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas), Food Agriculture Organization (FAO), IPB University, Universitas Sumatera Utara, dan perwakilan industri lainnya. Diskusi ini diharapkan dapat mendorong sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan akademisi untuk memperkuat sektor perikanan Indonesia.(*)

Baca Juga:
Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru