Jumat, 22 November 2024

Jelang SG HKBP ke-67, Ini Harapan Hotman Nainggolan

Victor R Ambarita - Selasa, 19 November 2024 16:29 WIB
250 view
Jelang SG HKBP ke-67, Ini Harapan Hotman Nainggolan
Foto: SNN/Victor Ambarita
St Hotman Nainggolan
Jakarta (harianSIB.com)
Menjelang pelaksanaan Sinode Godang Huria Kristen Batak Protestan (SG HKBP) ke-67 yang akan berlangsung pada 2-8 Desember 2024, (HKBP) tengah mempersiapkan diri untuk momen penting ini.

Pemilihan pimpinan baru, penyusunan rencana strategis (renstra) dan Evaluasi atas pencapaian sebelumnya menjadi topik utama yang menarik perhatian.

Utusan Sinode Godang HKBP 2024, St Hotman Nainggolan, berbagi harapan, pandangan dan evaluasi terkait arah gereja dalam menghadapi tantangan modern.

Kepemimpinan yang Melayani

Baca Juga:

Hotman Nainggolan berharap, pemimpin yang terpilih di Sinode Godang kali ini benar-benar mampu mengimplementasikan nilai-nilai pelayanan sebagaimana diajarkan dalam Matius 20:28: Melayani, bukan untuk dilayani.

"Pemimpin harus mampu menggerakkan semangat transformasi yang sudah berjalan di HKBP, sekaligus menerjemahkannya ke dalam program-program konkret yang membumi," ungkap Ketua Forum Komunikasi Sintua HKBP (Forkasih) Distrik DKI Jakarta, ketika diwawancarai Jurnalis SIB News Network (SNN), di Jakarta, Selasa (19/11/2024).

Baca Juga:

Menurut Hotman, kepemimpinan di HKBP harus berbasis servant leadership (kepemimpinan yang melayani). Ia mengutip 10 karakteristik dari Larry C Spears, seperti kemampuan mendengar, berempati, menyelesaikan masalah secara persuasif, serta berkomitmen pada pertumbuhan anggota jemaat.

"Kita memerlukan pemimpin yang tidak hanya visioner, tetapi juga memahami kebutuhan jemaat secara mendalam," tambah Komisioner Badan Pengelola Sentralisasi Keuangan (BPSK) HKBP ini.

Renstra 2024-2028, Menyongsong Masa Depan Gereja

Mengenai Rencana Strategis HKBP 2024-2028, Hotman menggarisbawahi beberapa isu prioritas, di antaranya pengembangan sumber daya manusia (SDM) pelayan gereja.

Ia mengusulkan penerapan merit system berbasis Key Performance Indicator (KPI) untuk memastikan rotasi dan mutasi pelayan gereja dilakukan secara objektif.

"Penetapan jalur karir yang jelas bagi pelayan gereja sangat penting, sehingga dapat menghindari praktik subjektivitas dalam pengelolaan SDM," tegas Sekretaris Lembaga Ekonomi Kreatif PIKI (Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia) ini.


Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru