Jakarta (SIB)
Menteri Perhubungan (Menhub)
Dudy Purwagandhi menggelar rapat dengan
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI)
Abdul Kadir Karding membahas perlindungan
pekerja migran. Kemenhub akan membantu Kementerian PPMI terkait data WNI untuk melindungi
pekerja migran.
"Kapasitas kami sebagai Kementerian Perhubungan untuk kami support. Dan itu dalam bentuk konsultasi, dalam bentuk data. Yang semuanya, intinya, adalah kita memberikan perlindungan kepada
pekerja migran kita yang ada di luar negeri," kata Dedy di kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, pada Jumat (15/11), seperti yang dilansir Harian SIB.
Menteri Karding menambahkan, kementeriannya tak bisa bekerja sendirian dalam urusan
pekerja migran di luar negeri. Dia ingin memastikan seluruh
pekerja migran mendapatkan perlindungan penuh.
Baca Juga:
"Tujuan kami bersilaturahmi adalah, satu, kita ingin memastikan bahwa seluruh pekerja-
pekerja migran yang ada di luar negeri, maupun yang akan berangkat, maupun yang setelah pulang, itu harus mendapatkan perlindungan penuh," kata Karding.
Karding menerangkan, ada tiga hal yang menjadi fokus dalam kerja sama antara Kementerian PPMI dan Kemenhub. Pertama, pihaknya membutuhkan data Kemenhub terkait
pekerja migran.
Baca Juga:
"Yang pertama soal data. Data dalam artian kita ingin memastikan bahwa seluruh
pekerja migran Indonesia itu, keluar dari Indonesia itu, terdata oleh Kementerian," terang dia.
Menurutnya, banyak
pekerja migran yang tak terdata, sehingga hal itu bisa membahayakan WNI di luar negeri.
"Praktiknya banyak. Misalnya pelaut, perikanan. Ya itu keluar sendiri-sendiri saja. Ini dari sisi perlindungan, agak berbahaya. Karena kita tidak bisa. Tidak kontrol terhadap itu," jelasnya.
Kemudian Karding ingin meningkatkan kompetensi para
pekerja migran. Dia mengatakan Kemenhub punya banyak sekolah hingga politeknik yang bisa menjadi potensi.
"Beliau (Menhub) ini ada Politeknik Perkapalan, ada Politeknik Pelayaran, dan banyak. Ada 24 sekolah. Saya kira ini satu potensi yang menarik untuk kami sinergikan. Itu beliau yang menyiapkan, apa namanya, sumber dayanya, kami cari pasarnya. Lalu perangkatnya kita dorong bersama. Itu yang kedua," jelasnya.
Karding juga meminta Menhub menggabungkan sistem mereka di pelabuhan hingga bandara.
"Yang ketiga pelayanan. Jadi, orang keluar masuk, terutama di pelabuhan, itu sampai hari ini kita belum bisa kontrol dengan begitu baik. Beliau (Menhub) yang punya infrastrukturnya, pelabuhan, dan sistemnya di sana. Kami minta tolong supaya kami bisa gabung sistem atau gabung tempat. Termasuk di pelabuhan-pelabuhan internasional, bandara-bandara internasional juga demikian," ucapnya. (**)