Jakarta (SIB)
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan keinginan Indonesia untuk bergabung dengan
BRICS merupakan bentuk dari penerapan prinsip
poltik luar negeri yang bebas aktif. Keinginan Indonesia untuk bergabung juga bukan hanya untuk ikut-ikutan.
"Partisipasi Indonesia di forum manapun juga not only for the sake of 'ikut' tipe di semua forum saja. Tapi kita sudah melakukan banyak kajian terhadap forum-forum yang ada dan kita melakukan self-assessment bagaimana kita akan berpartisipasi di dalam forum tersebut," kata Juru Bicara Kemlu Rolliansya (Roy) Soemirat di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (31/10) dikutip dari Harian SIB.
Sikap Indonesia menerapkan bebas aktif dalam hubungan internasional telah ditekankan dalam sejumlah forum. Sehingga keinginan Indonesia bergabung dalam
BRICS adalah bentuk dari penerapan politik luar negeri yang bebas aktif.
Baca Juga:
"Bergabungnya Indonesia, keinginan Indonesia untuk bergabung di dalam
BRICS jelas-jelas merupakan pengejawantahan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif," kata dia.
Roy mengatakan bahwa proses bergabungnya Indonesia ke
BRICS sedang dalam proses. Indonesia juga akan mengikuti sejumlah proses untuk bergabung dalam keanggotaan
BRICS.
Baca Juga:
"Memang ada sedikit teknis tapi itu yang kami ketahui secara resmi merupakan guidelines dari proses keanggotaan
BRICS yang diperlakukan oleh negara-negara
BRICS," sebutnya.
Menteri Luar Negeri (Menlu)
Sugiono telah mengumumkan keinginan Indonesia bergabung dengan kelompok ekonomi
BRICS.
Sugiono mengatakan Indonesia ingin bergabung dengan
BRICS untuk memperkuat kepentingan negara-negara selatan.
Sugiono menyampaikan keinginan Indonesia bergabung dengan
BRICS itu saat mewakili Presiden Prabowo Subianto di KTT
BRICS Plus di Kazan, Rusia.
Sugiono awalnya menyampaikan rasa terima kasih dan permohonan maaf dari Prabowo yang tak bisa hadir langsung di Rusia.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas undangan Bapak Presiden PrabowoSubianto untuk menghadiri pertemuan puncak yang terhormat ini dan izinkan saya menyampaikan salam dan hormat dari Presiden Subianto," ucap
Sugiono dikutip dari video yang dikirimkan Kemlu, Minggu (27/10).
Dia mengatakan Prabowo sangat ingin hadir dalam KTT
BRICS di Rusia. Namun, katanya, Prabowo memiliki sejumlah agenda yang harus dituntaskan usai pelantikan sebagai Presiden.
Setelah itu, barulah
Sugiono menyampaikan keinginan Indonesia bergabung dengan
BRICS. Dia juga menjelaskan alasan Indonesia ingin bergabung dengan
BRICS. (**)