Jumat, 22 November 2024

Serangan Udara Israel Menewaskan Pengungsi di Gaza, Seruan Boikot Kian Menguat

Donna Hutagalung - Rabu, 23 Oktober 2024 09:13 WIB
134 view
Serangan Udara Israel Menewaskan Pengungsi di Gaza, Seruan Boikot Kian Menguat
(Foto: Dok/Int)
Aksi mendukung Palestina
Jakarta (harianSIB.com)

Serangan udara Israel kembali memicu kecaman setelah jet tempur Israel, pada Senin (14/10/2024), melancarkan serangan bom ke tenda-tenda pengungsi di area pekarangan sebuah rumah sakit di kawasan Deir al-Balah, Gaza.

Rekaman video yang tersebar luas di media sosial memperlihatkan ledakan hebat yang menghancurkan kawasan tersebut, yang sebelumnya dianggap aman. Beberapa pengungsi yang terjebak di dalam tenda turut menjadi korban.

Baca Juga:

Menurut laporan dari media Palestina, serangan tersebut menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 70 lainnya. Insiden ini terjadi di tengah konflik berkepanjangan di Gaza, yang telah berlangsung setahun sejak Oktober 2023, dengan korban jiwa mencapai hampir 50.000 orang, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyampaikan kecaman keras atas serangan ini. Ia menyebut tindakan Israel sebagai pelanggaran moral yang serius.

Baca Juga:

"Ini adalah bukti dari kerusakan moral dan mental pasukan serta pemerintah Israel," ujarnya, sambil menyerukan agar umat Islam bersatu dalam mendukung perjuangan Palestina.

Senada dengan itu, Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis, juga mengutuk serangan tersebut. Ia mengajak umat Islam untuk bersatu dan mendukung Palestina dengan memboikot produk dari perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dengan rezim Israel.

"Bentuk dukungan yang paling nyata adalah membantu warga Gaza dan Lebanon, baik melalui doa maupun tindakan nyata seperti boikot produk yang mendukung Israel," ujarnya, sebagaimana pres rilis yang diterima harianSIB.com.

MUI sebelumnya telah mengeluarkan fatwa pada November 2023, yang mengimbau umat Islam untuk menghindari transaksi dengan produk yang terafiliasi dengan Israel dan mendukung penjajahan. Dalam fatwa tersebut, umat Islam dianjurkan untuk menghindari produk-produk yang mendukung perekonomian Israel.

Dosen Politik Internasional Universitas Padjajaran, Dina Y. Sulaiman, menyoroti upaya diplomasi global, termasuk yang dilakukan Indonesia, sering kali menemui hambatan karena dukungan kuat negara-negara besar terhadap Israel. Oleh karena itu, boikot mulai dilihat sebagai salah satu cara efektif untuk menekan Israel.

"Boikot pernah berhasil menumbangkan rezim apartheid di Afrika Selatan pada 1991, dan hal serupa bisa terjadi pada Israel," ujarnya.

Seruan untuk boikot juga didukung Direktur Eksekutif Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), Ahmad Himawan, yang menyatakan bahwa boikot adalah langkah yang realistis dalam membantu Palestina.

"Boikot adalah cara termudah bagi umat Muslim untuk mendukung Palestina," katanya.

Gerakan boikot terhadap Israel juga mendapatkan dukungan dari Co-Founder BDS Indonesia, Giri Ahmad Taufik. Menurutnya, gerakan ini sudah mendapatkan momentum di berbagai negara, termasuk Amerika dan Eropa.

"Boikot adalah cara untuk menunjukkan protes atas tindakan Israel," ujarnya.

BDS Indonesia telah mengidentifikasi beberapa merek yang dinilai memiliki afiliasi dengan Israel, seperti HP, Intel, Axa, Disney, McDonald's, Pizza Hut, Burger King, dan Puma. Selain itu, gerakan boikot di Indonesia juga menyasar produk lokal yang terhubung dengan kepentingan ekonomi Israel, salah satunya adalah air kemasan AQUA yang saham mayoritasnya dimiliki oleh perusahaan Prancis, Danone, yang diketahui masih beroperasi di Israel. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru