Rabu, 05 Februari 2025

Indonesia Pimpin Upaya Regional Lawan Eksploitasi Anak di Dunia Maya

Victor R Ambarita - Kamis, 26 September 2024 20:50 WIB
170 view
Indonesia Pimpin Upaya Regional Lawan Eksploitasi Anak di Dunia Maya
Foto: Dok/Kemen PPPA
Foto bersama "2024 ASEAN ICT Forum on Child Online Protection" di Bali, pada 25-26 September 2024.
Jakarta (harianSIB.com)
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, menyatakan pentingnya langkah bersama dalam melindungi anak-anak dari berbagai ancaman dunia maya yang semakin mengkhawatirkan. Dalam lanskap digital yang berkembang pesat, anak-anak merupakan kelompok paling rentan terhadap risiko eksploitasi dan pelecehan online.

Untuk menangani masalah ini, Pemerintah Indonesia mengadakan "2024 ASEAN ICT Forum on Child Online Protection" di Bali, pada 25-26 September 2024.

Forum ini menjadi wujud komitmen terhadap Rencana Aksi Regional Perlindungan Anak dari Eksploitasi dan Pelecehan Daring di ASEAN yang disepakati pada 2021.

Baca Juga:

"Kami menyambut baik ASEAN ICT Forum di Bali. Tema yang diangkat, yaitu 'Membentuk Masa Depan: Memajukan Keamanan dan Hak Digital bagi Anak-anak di Dunia yang Didorong oleh Teknologi', sangat relevan. Di enam negara ASEAN, 1% hingga 20% anak-anak telah mengalami pelecehan atau eksploitasi daring dalam 12 bulan terakhir. Ini tantangan besar bagi ASEAN," ujar Bintang Puspayoga secara daring, dalam keterangannya, Kamis (26/9/2024).

Bintang Puspayoga menekankan kawasan ASEAN saat ini menghadapi masalah serius terkait pelecehan seksual anak yang disiarkan secara langsung, di mana wilayah ASEAN menjadi pusat kasus global tersebut.

Baca Juga:

Para pelaku menggunakan platform pembayaran online untuk mendanai kejahatan mereka, menargetkan anak-anak melalui promosi dan penipuan, atau bahkan memaksa mereka untuk memproduksi konten eksploitasi.

Dalam upaya perlindungan anak, Pemerintah Indonesia berkomitmen memperkuat regulasi dan literasi digital. Rencana Aksi Nasional Kemen PPPA menitikberatkan pada hak-hak anak, khususnya dalam aspek keselamatan di ranah digital.

Forum ASEAN ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antar negara untuk melindungi anak-anak di dunia digital yang terus berkembang.

"Forum ini diharapkan menghasilkan langkah konkret yang tidak hanya mendukung strategi nasional, tetapi juga berkontribusi membentuk kerangka kerja regional dan global untuk melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan di dunia daring," pungkasnya.

Perwakilan UNICEF Indonesia, Maniza Zaman, juga menegaskan pentingnya kerja sama antarnegara dan sektor teknologi untuk melindungi anak-anak dari ancaman digital.

"Diskusi ini akan membantu mengidentifikasi risiko dan tindakan pencegahan yang perlu dilakukan oleh sektor teknologi serta menyoroti perilaku anak-anak di dunia online," ujar Zaman.

Menariknya, dalam forum ini, sejumlah perwakilan anak turut menyuarakan harapan mereka. Mereka menekankan pentingnya platform digital memperhatikan kerentanan anak-anak, meningkatkan literasi digital, dan menjaga privasi online.

Selain itu, Kemen PPPA menginisiasi pembentukan Forum Anak di berbagai tingkatan pemerintahan sebagai ruang bagi anak-anak untuk menyampaikan keprihatinan dan aspirasi mereka terkait isu-isu seperti kekerasan, perkawinan anak, serta keselamatan digital.(*)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru