Ojol Ancam Lanjutkan Aksi Jika Tuntutan Demo Tak Direspons

Jakarta (harianSIB.com)

Para driver ojek online (ojol) ancam akan kembali berunjuk rasa jika pemerintah tak merespons tuntutan aksi demo mereka pada Kamis (29/8) kemarin.

"Ya seperti sebelum-sebelumnya, pernyataan hanya tinggal pernyataan. Kalau belum ada tindak lanjut dari pemerintah pasti akan ada aksi selanjutnya lagi," tegas Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono, Jumat (30/8), dilansir dari CNN Indonesia.

Saat aksi kemarin, jelasnya, driver ojol memiliki enam tuntutan kepada pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Baca Juga:

• Rahmat Rayyan Nasution Desak Kemenhub Segera Operasionalkan Bandara Udara AH Nasution di Madina
• Bukan Hanya Barang Mewah, PPN 12 Persen Meluas

Pertama, meminta revisi penambahan pasal pada Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1 Tahun 2012 tentang Formula Tarif Layanan Pos Komersial.

Kedua, Kementerian Kominfo wajib mengevaluasi dan memonitoring segala bentuk kegiatan bisnis dan program aplikator. Ini khususnya yang dianggap mengandung unsur ketidakadilan terhadap pengemudi ojol dan kurir online di Indonesia.

Baca Juga:

• Polres Tapteng Rayakan Natal 2024 dengan Penuh Khidmat dan Sukacita di GOR Pandan
• Perayaan Natal Oikumene Pemerintah-ASN, Masyarakat dan TNI-Polri, Undang Seluruh Jemaat Gereja di Labuhanbatu

Ketiga, hapus Program Layanan Tarif Hemat untuk pengantaran barang dan makanan pada semua aplikator yang dinilai tidak manusiawi.

Keempat, penyeragaman tarif layanan pengantaran barang dan makanan di semua aplikator.

Kelima, tolak promosi aplikator yang dibebankan kepada pendapatan mitra driver.

Keenam, legalkan Ojek Online di Indonesia dengan membuat Surat Keputusan Bersama (SKB) beberapa kementerian terkait yang membawahi Ojek Online sebagai angkutan sewa khusus. (*)