Senin, 23 Desember 2024

Semeru Mengguncang, Erupsi Berdurasi 153 Detik

Robert Banjarnahor - Kamis, 15 Agustus 2024 09:08 WIB
212 view
Semeru Mengguncang, Erupsi Berdurasi 153 Detik
Foto: Istimewa (Dok PVMBG)
Gunung Semeru erupsi pukul 05.48 WIB
Lumajang (harianSIB.com)
Gunung Semeru mengalami erupsi selama 153 detik pada Kamis pukul 04.19 WIB, dengan ketinggian mencapai 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Erupsi ini kemungkinan disertai oleh keluarnya material vulkanik seperti abu dan awan panas. Warga sekitar biasanya diimbau untuk waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk menghindari risiko bahaya akibat letusan tersebut.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Kamis, 15 Agustus 2024, pukul 04.19 WIB dengan tinggi letusan abu vulkanik teramati sekitar 500 meter di atas puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian dalam keterangan tertulis di Kabupaten Lumajang, dilansir dari Antara.

Baca Juga:

Kolom abu vulkanik, jelas Mukdas, teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 153 detik.

Berdasarkan catatan petugas, jumlah letusan gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, itu sebanyak 937 kali dalam periode 1 Januari hingga 15 Agustus 2024 pukul 04.30 WIB.

Baca Juga:

Aktivitas Gunung Semeru pada Rabu (14/8) selama 24 jam dalam pengamatan kegempaan tercatat 107 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-24 mm, lima kali gempa guguran dengan amplitudo 3-6 mm, lima kali gempa embusan dengan amplitudo 3-8 mm.

Kemudian 15 kali harmonik dengan amplitudo 2-12 mm, satu kali gempa terasa, skala II MMI dengan amplitudo 40 mm, dan 16 kali gempa tektonik Jauh dengan amplitudo 7-40 mm.

Mukdas Sofian mengatakan status Gunung Semeru masih pada Level II atau Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan km dari puncak (pusat erupsi).

Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak. Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Selain itu, lanjutnya, perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (**)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru