Yaqut mengatakan, dalam agamanya, yakni Islam, diajarkan saling
toleransi. Yaqut menyebut, meski berbeda iman, orang tetap bersaudara dalam kemanusiaan.
"Lalu apa yang bisa menjadikan alasan buat saudaranya untuk menentang saudara lain mendirikan rumah ibadah? Tidak ada. Kalau ada orang Islam yang menantang pendirian rumah ibadah orang lain, insyaallah dia belum terlalu Islam," ujarnya.
Baca Juga:
Yaqut meyakini, sikap
toleransi diajarkan dalam semua agama. Menurutnya, jika
toleransi itu tidak ada, maka bukanlah manusia.
"Kalau kita tidak toleran, artinya kita bukan wujud dari manusia. Oleh karena itu, agama kita, agama saya, agama Bapak-Ibu sekalian, pasti menjunjung tinggi
toleransi," tuturnya.
Baca Juga:
"Ini yang ingin saya sampaikan, mari kita jaga keragaman yang dimiliki Indonesia, kita saling ber
toleransi, kita saling membantu apa pun latar belakang kita. Hanya untuk Indonesia, hanya untuk Indonesia," imbuh dia.
PermudahYaqut Cholil Qoumas juga mengingatkan para kader Gerindra untuk mempermudah hal tersebut jika terpilih pada Pilkada 2024.
Mulanya Yaqut mengatakan, pihaknya berkomitmen mempermudah izin pendirian rumah ibadah.
"Tetapi masih ada hambatan, hambatannya apa? Kepala daerah. Kepala daerah, setelah lolos rekomendasi, kemudian izin ini harus diterbitkan oleh kepala daerah," kata Yaqut.
Diketahui, Gekira atau Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira) merupakan organisasi sayap Partai Gerindra.
"Bagaimana caranya agar rumah ibadah ini bisa mudah berdiri setelah rekomendasi juga dipermudah hanya cukup melalui Kementerian Agama? Caranya bagaimana? Maka kader-kader Gerindra harus memenangi pilkada-pilkada di daerah yang akan datang," sambungnya.