Kutuk Pembunuhan
Cina, Rusia, dan
Iran termasuk di antara sejumlah delegasi yang mengutuk pembunuhan pemimpin Hamas
Ismail Haniyeh dalam sesi darurat Dewan Keamanan PBB Rabu (31/7).
Duta Besar Cina Fu Cong meminta "negara-negara yang memiliki pengaruh besar" untuk semakin kuat melancarkan tekanan agar tercapai kesepakatan gencatan senjata. Menurut Fu, kegagalan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza adalah alasan untuk terjadinya eskalasi situasi.
Baca Juga:
Amerika Serikat juga mendesak para anggota dewan yang memiliki pengaruh terhadap
Iran, untuk melakukan tekanan terhadap Teheran.
"Meningkatkan tekanan terhadap
Iran agar menghentikan eskalasi konflik proksi terhadap
Israel dan aktor-aktor lainnya di kawasan," kata Robert Wood perwakilan AS untuk urusan politik khusus di PBB.
Baca Juga:
Duta Besar
Iran Amir Saeid Iravani meminta Dewan Keamanan untuk mengutuk
Israel, sebaliknya perwakilan
Israel Jonathan Miller mendesak DK PBB untuk mengutuk
Iran, karena mendukung Hamas dan Hizbullah di Lebanon.
"Kami akan membela diri dan merespons dengan kekuatan besar terhadap mereka yang membahayakan kami," kata Miller menegaskan.
Duta Besar Inggris di PBB, Barbara Woodward menyerukan kepada
Israel dan Hamas untuk berkomitmen pada proses perdamaian menuju solusi dua negara.
"Jalan menuju perdamaian harus melalui negosiasi diplomatik. Perdamaian jangka panjang tidak akan bisa terjamin dengan bom dan peluru," ujar Woodward.
kecam serangan
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam sejumlah serangan terhadap sasaran di Teheran dan di Beirut dalam 24 jam terakhir, sebagai "eskalasi yang berbahaya" di wilayah tersebut.
"Sekretaris Jenderal PBB meyakini, serangan yang telah kita lihat di Beirut Selatan dan Teheran mewakili eskalasi berbahaya, pada saat semua upaya seharusnya mengarah pada gencatan senjata di Gaza dan pembebasan semua sandera
Israel," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric.
Utusan
Iran untuk PBB mengimbau dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan agar semua anggota mengutuk dengan tegas dan keras tindakan agresi dan aksi teroris yang dituduhkan kepada
Israel.
Dia juga menyerukan agar tindakan hukuman termasuk sanksi dipertimbangkan.
Netanyahu peringatkan
Perdana Menteri
Israel Benjamin Netanyahu dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Rabu (31/7) malam, tidak menyebutkan secara eksplisit serangan terhadap
Ismail Haniyeh, atau juga mengklaim keterlibatan
Israel. Tetapi ia mengatakan,
Israel telah memberikan "pukulan telak" terhadap proksi-proksi
Iran selama beberapa hari terakhir, termasuk Hamas dan Hizbullah.
Netanyahu hanya merujuk pada serangan ke Beirut yang menewaskan Fouad Shukur pimpinan Hizbullah di Lebanon.
"Warga
Israel, hari-hari yang penuh tantangan terbentang di depan," kata Netanyahu. "Sejak serangan ke Beirut, ada ancaman yang datang dari segala arah. Kami siap menghadapi skenario apa pun dan kami akan bersatu dan bertekad untuk melawan ancaman apa pun," tegasnya.
Netanyahu mengatakan,
Israel akan "menuntut harga yang mahal untuk setiap agresi terhadap negara kami dari arena mana pun".