Jakarta (SIB)Kementerian Dalam Negeri (
Kemendagri) terus memperkuat fungsi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (
APIP). Ini dalam upaya pemberantasan praktik tindak pidana korupsi di pemerintah daerah (
Pemda).
Harian SIB melansir, komitmen ini diwujudkan dengan menandatangani Surat Edaran Bersama (SEB) tentang Penguatan Fungsi
APIP antara
Kemendagri, Komisi Pemberantasan
Korupsi (
KPK), dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (
BPKP).
Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
Muhammad Tito Karnavian mengatakan
APIP memiliki peran sentral dalam mengawal penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Ia menegaskan pemerintah terus mendorong kepala daerah agar dapat memanfaatkan fungsi
APIP dalam mencegah terjadinya fraud dan tindak pidana korupsi.
Baca Juga:
"Kalau ada kepala daerahyang tidak memanfaatkan
APIP-nya, dia tidak punya bumper lagi kalau terjadi apa-apa [seperti korupsi]," kata Tito, dalam keterangan tertulis, Senin (8/7).
Baca Juga:
Hal ini ia sampaikan dalam
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penguatan Komitmen Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam Pemberantasan
Korupsi di
Aula Gedung Juang KPK, Jakarta, Senin (8/7).
Peran
APIP dibutuhkan agar ketika ada persoalan yang berkaitan dengan penggunaan anggaran dapat diselesaikan terlebih dahulu melalui mekanisme internal. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperkuat fungsi
APIP, salah satunya dengan memberikan anggaran maupun insentif kepada anggotanya secara memadai.
"Anggaran rata-rata yang untuk
APIP ini kecil, kecil karena memang dibuat kecil, dan kalau sudah kecil sudah tidak bisa ngapa-ngapain," ujar Tito.
Tito berharap Rakornas ini menjadi landasan bagi
Kemendagri,
KPK, dan
BPKP untuk bergerak lebih maju dan mempertegas kembali komitmen bersama memperkuat peran
APIP dalam mendorong penyelenggaraan pemerintahan daerah yang lebih baik. Terutama untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi.
"Dengan adanya rapat koordinasi ini, ini memperkuat komitmen kita dan surat edaran ini menjadi satu landasan bagi tiga instansi untuk bergerak lebih maju dan kami harapkan bisa dimulai dari hulu pada saat rapat untuk melakukan review APBD di tiap-tiap provinsi kabupaten/kota," tegas Tito.
Sebagai informasi, dalam Rakornas tersebut juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan Monitoring Center for Prevention (MCP) oleh Inspektur Jenderal (Irjen)
Kemendagri, Deputi
BPKP, dan Deputi
KPK. Selain itu juga penandatanganan Rencana Aksi Bersama oleh Irjen
Kemendagri, Deputi
BPKP, dan Deputi
KPK.
Kemudian dilakukan pula penandatanganan Komitmen Bersama Pencegahan
Korupsi Daerah dan Penguatan
APIP oleh
Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). (**)