Jakarta (SIB)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil menteri-menteri hingga kepala lembaga yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Kamis (20/6) sore, membahas terkait naiknya dolar Amerika Serikat (AS), yang mengakibatkan Rupiah anjlok.
Pantauan wartawan, menteri yang hadir adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menkeu Sri Mulyani. Ada juga Ketua Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
Dilansir Koran SIB. mereka datang satu per satu pada waktu yang berbeda. Sejauh ini belum ada keterangan apa pun yang diberikan.
Baca Juga:
Sri Mulyani mengiyakan saat ditanya rapat membahas dolar AS.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah tercatat melemah 5,92 persen terhadap dolar AS dari level akhir Desember 2023. Bahkan pelemahan ini sempat membuat rupiah jatuh ke level Rp 16.400 per dolar AS. Bahkan pada Jumat (14/6), mata uang Garuda Pancasila berada di posisi Rp 16.412 per dolar AS.
Baca Juga:
Penguatan ekonomi AS
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, pelemahan Rupiah yang terus terjadi merupakan hal yang wajar mengingat perekonomian AS yang kian membaik diikuti dengan mata uang dolar AS yang juga menguat pada berbagai mata uang dunia.
"Kita monitor saja dinamika atau fluktuasi berbagai mata uang dunia (currency), US dollar menguat, karena ekonomi Amerika membaik," kata Airlangga usai acara Konferensi Pers Pengembangan King's College London, Jakarta.
Sebagai informasi, pada pukul 14.46 WIB nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS tercatat mencapai Rp16.425,00 per dolar AS.
Airlangga menyampaikan akan terus melakukan pengawasan terhadap pergerakan Rupiah.
"Kita monitor saja, karena itu Bank Indonesia yang akan terus memonitor secara daily," ujarnya.