Perayaan Natal PWI Sumut 2024 Meriah, Pj Gubernur Sumut: Selalu Tebarkan Kebaikan dan Sukacita
Medan (harianSIB.com)Perayaan Natal Keluarga Besar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara 2024 berlangsung meriah penuh sukacita
Saat dimintai tanggapan terkait pernyataan ibu Pegi bahwa anaknya menjadi korban salah tangkap kasus Vina Cirebon, Kabid Humas enggan merespons.
"Penyidik masih melakukan pendalaman. Saat ini belum ada update," ucap Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast seperti dikutip, Sabtu (25/5/2024).
Baca Juga:
Sebagaimana diketahui, keluarga berpendapat penangkapan Pegi Setiawan terkait pembunuhan Vina Cirebon sangat janggal. Menurut keluarga, saat kejadian pada 2016 lalu, Pegi bekerja di Bandung. Namun saat itu, pascakejadian, polisi menggeledah rumah Pegi dan mengamankan 2 motor.
Setelah 8 tahun berlalu, Pegi baru ditangkap di Jalan Kopo, Kota Bandung pada Selasa(21/5/2024) malam lalu. Ketika ditangkap, Pegi yang baru pulang bekerja sebagai kuli bangunan tak melakukan perlawanan. Saat ini, Pegi masih diperiksa intensif penyidik Polda Jabar.
Baca Juga:
Sang ibu, menemui Pegi di Mapolda Jabar. Kepada ibunya, Pegi memastikan tidak terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut. Bahkan Pegi bercerita dirinya siap mati karena dijadikan tumbal pejabat.
"Kamu melakukan (membunuh Vina dan Eky) enggak? Enggak mak, demi Allah, demi Rasulullah. Saya itu niat mencari nafkah buat adik-adik saya. ngapain saya ikutan kaya gitu (geng motor)," kata Kartini.
"Udah mah, Pegi sih lagi dikasusin kaya gini. Itu sih setelah mama pulang Pegi gak ada umur, Pegi minta maaf sama mama, sama bapak. Barangkali Pegi gak ada umur, gak ketemu lagi sama mama. Udah Pegi minta maaf. Pegi biarin lah ma jadi tumbal orang penting, orang pejabat. Pegi kan enggak melakukan apa-apa. Seandainya Pegi mati, Pegi mati sahid," ujar dia.
Kartini meyakini Pegi Setiawan alias Pegi alias Perong menjadi korban salah tangkap polisi dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon. Perempuan paruh baya itu juga meyakini Pegi tidak bersalah atau terlibat dalam kasus yang terjadi pada 2016 silam.
"Saya yakin Pegi tidak bersalah. Waktu kejadian 2016 silam, Pegi berada di Bandung kerja kuli bangunan sama bapaknya. Dia bilang tidak melakukan itu. Dia rela lakuin ini semua (kuli bangunan) buat bantu ekonomi keluarga, bantu sekolah adik," kata Kartini ditemui di rumahnya Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jumat (24/5/2024).
Kartini mengatakan, saat penggeledahan berlangsung seluruh ruangan yang ada di rumah diperiksa petugas. Sejumlah dokumen milik Pegi dibawa petugas di antaranya ijazah SMP, dua STNK motor, dus HP, dan fotokopi KTP kakak Pegi.
Sebelumnya, Kombes Pol Jules memberi tanggapan pernyataan Saka Tatal, salah satu eks terpidana kasus pembunuhan keji terhadap Vina dan Eky yang terjadi pada Sabtu 27 Agustus 2016 silam tersebut, yang mengaku menjadi korban salah tangkap.
Kombes Pol Jules meminta masyarakat untuk menahan diri. "Kalau informasi dengan opini yang dibangun mana pun, kami minta masyarakat menahan diri," ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Penyidik Ditreskrimum Polda Jabar, tutur Kabid Humas, akan bekerja secara maksimal untuk menuntaskan kasus ini. Penyidik bakal transparan untuk mengungkap kasus pembunuhan Vina dan Eky. "Kami akan bekerja sebaik mungkin dan transparan," urai Kabid Humas. (*)
Medan (harianSIB.com)Perayaan Natal Keluarga Besar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara 2024 berlangsung meriah penuh sukacita
Jakarta (harianSIB.com)Bank Rakyat Indonesia (BRI) diduga mengalami serangan ransomware, berdasarkan unggahan dari sebuah perusahaan keamana
Jakarta (harianSIB.com)Kantor Dinas Kebudayaan Jakarta yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Setiabudi, Jakarta Selatan, digeledah Kejaksaan
Karo (harianSIB.com)Juhansen Ginting alias Nguris dibacok orang tak dikenal (OTK) hingga kiritis di kediamannya di Dusun Simpang Gunung, De
Aekkanopan (harianSIB.com)Desa Perkebunan Membangmuda, Kecamatan Kualuh Hulu, meraih juara I perlombaan Lingkungan Bersih Sehat (LBS) tingka