Dinas Perhubungan (Dishub) Sumatera Barat (Sumbar) memperkirakan akan ada 26 lokasi kemacetan selama arus mudik dan balik Lebaran 2024 di 8 kabupaten/kota di Sumbar. Prediksi ini didasarkan pada evaluasi arus mudik Lebaran tahun 2023 sebelumnya.
Kepala Dishub Sumbar, Dedy Diantolani mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa skenario untuk mengantisipasi kemacetan libur lebaran kali ini. Skenario itu sudah diterapkan Dishub Sumbar bersama instansi terkait untuk mengantisipasi kemacetan tersebut.
"Berdasarkan evaluasi lebaran tahun lalu. Terdapat 26 titik kemacetan di Sumbar. Kemacetan ini tersebar di 8 kabupaten/kota di Sumbar. Untuk mengantisipasinya kita sudah lakukan pelaksanaan sistem one way atau satu arah Padang-Bukittinggi dan menghindari terjadinya pasar tumpah di titik-titik kemacetan," kata Dedy kepada detikSumut, Selasa (9/4/2024).
Delapan kabupaten/kota yang dimaksud Dedy mulai dari Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang Panjang, Tanah Datar, Agam, Limapuluh Kota, Bukittinggi, Kabupaten Solok, dan Kota Solok.
Sementara selama arus lebaran kali ini, 5 posko terpadu Dishub Sumbar disiagakan di beberapa titik yang kemacetannya dikhawatirkan. Saat terjadi kemacetan saat itu, petugas yang berada di posko akan pergi mengatasi kemacetan tersebut.
"Kita memiliki 5 posko terpadu. Saat terjadi kemacetan, posko terpadu terdekat menuju ke lokasi untuk mengatasinya. Karena kita khawatirkan kemacetan saat itu berada di titik wisata dan pasar tumpah. Jadi butuh petugas yang siap untuk mengantisipasi itu," jelasnya.
Sementara saat libur lebaran kali ini, Dedy mengimbau masyarakat yang berdomisili di Sumbar untuk lebih memprioritaskan masyarakat perantau untuk dapat memanfaatkan waktu di kampung untuk mengunjungi sanak famili serta tempat wisata di Sumbar.
"Tentu kita berharap, masyarakat yang berdomisili di Sumbar untuk dapat memberi dunsanak kita yang datang dari mudik untuk mengunjungi sanak famili atau berwisata terlebih dahulu. Tujuannya juga untuk mengurangi kemacetan yang ada. Jadi masyarakat domisili Sumbar kita harap untuk sabar saat itu," jelasnya.
Sementara saat mengunjungi sanak famili dan berwisata, Dedy meminta masyarakat untuk memperhatikan kendaraan yang akan digunakan saat itu. Dia berharap masyarakat tidak mengunakan kendaraan yang tidak diperuntukkan untuk jalan.
"Masyarakat saat itu, kami himbau untuk menggunakan kendaraan yang diperuntukkan dan kendaraannya dalam keadaan sehat. Jangan sampai menggunakan kendaraan pikap membawa masyarakat. Karena itu berisiko untuk keselamatan masyarakat sendiri," tutupnya.