Acara puncak Jubileum 75 tahun HKBP Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Minggu (27/8/2023), dilayani Ompui Ephorus Pdt Dr Robin Butarbutar, dan liturgis Praeses Distrik XXVIII Deboskab dihadiri Pdt Nekson M Simanjuntak, serta para pendeta Wilayah II Kalimantan Barat dan pendeta yang pernah melayani di Pontianak.
Usai ibadah dilanjutkan dengan perayaan jubileum ditandai dengan pelepasan burung Merpati, penanaman pohon, sambutan-sambutan dan tortor bersama.
Ompui Ephorus Pdt Dr Robin Butarbutar, dalam kotbahnya mengutip 2 Samuel 7:22-29 mengatakan, berkat Tuhan kekal selama-lamanya.
"Allah memberkati bukan hanya seperti yang dipikirkan oleh Daud, tetapi lebih dari apa yang dipikirkan Tuhan telah merencanakan yang terbaik bagi umatNya," kata Ephorus.
Demikianlah HKBP Pontianak mempersiapkan generasi Z di Jubileum 75 tahun ini.
“Sejak berdiri 13 Juni 1948, dimulai dengan komunitas kecil, tetapi Tuhan telah memberkati warga jemaat dengan memberikan bumi Kalimantan Barat bagi warga HKBP," kata Ephorus seraya menegaskan percayalah Tuhan akan memberkati generasi berikutnya lebih dari apa yang telah diterima sekarang.
Karena itu, katanya, jangan ada di antara warga jemaat berpikir pendek, tetapi memiliki iman yang tangguh dan penuh pengharapan menyongsong masa depan yang jauh lebih baik.
"Tuhan menyertai umatnya sampai akhir zaman, sehingga warga Batak telah generasi ke-4 di Kalimantan Barat dan terus diberkati Tuhan dan menjadi berkat bagi dunia," katanya.
Perayaaan jubileum tersebut juga dihadiri Gubernur Kalimantan Barat Sitarmiji Taher, mantan Kapolda Kalbar Irjen Pol Erwin TPL Tobing, Wakil Kapolda Brigjen Roma Hutajulu, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Ketua PGI Kalbar dan jemaat HKBP hasil pemekaran dari Kalimantan Barat.
Gubernur Kalimantan Barat Sitarmiji Taher, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada warga HKBP dan warga Batak yang ikut berkontribusi di bumi Kalimanatan Barat untuk membangun masyarakat mewujudkan keharmonisan.
"Sejauh ini tidak ada kasus atau persoalan yang muncul dari berbagai etnis di Kalimantan Barat," kata Sitarmiji.
Pada acara itu, Ephorus menyematkan ulos sebagai ungkapan terima kasih dan tanda persaudaraan dan doa untuk kepemimpinan Gubernur di Kalimantan Barat.
Tidak diduga ternyata Gubernur Kalbar pecinta lagu Batak dan menyanyikan satu lagu Batak usai penyematan ulos.
Sehari sebelumnya, Sabtu 26 Agustus 2023, dilaksanakan Pesta Suhut, dimulai ibadah dipimpin oleh Praeses, yang mrngangkat kotbah dari Mazmur 105:1, "Bersukurlah kepada Tuhan, serukanlah namanya, beritakanlah di antara bangsa-bangsa perbuatanNya".
Praeses menegaskan, jika dibuat flash back latar belakang orang Batak datang ke Pontianak, penuh dengan ucapan syukur.
"Mungkin dulu ada yang datang ingin mencari pekerjaan, namun kini telah ada yang menyediakan pekerjaan bagi orang lain. Dulu mungkin datang untuk belajar di universitas, tetapi kini telah ada yang menjadi dosen dan guru besar. Dulu mungkin mengontrak rumah dan berpindah-pindah tetapi belakangan telah punya rumah yang menetap bahkan menyediakan kontrakan bagi orang lain," ujarnya.
Untuk itu, Praeses mengajak mensyukuri semua itu sebagai berkat dan kasih karunia Tuhan.
Dalam Pesta Suhut tersebut, semua kompleks menyampaikan syukur melalui tortor dan persembahan masing-masing sektor. Acara berjalan dengan baik di hari pertama dan kedua, penuh sukacita dan bahagia sebagai ungkapan rasa syukur atas Jubileum HKBP Pontianak.
Acara berjalan dengan baik berkat kerja sama parhalado (pelayan Tuhan) dan ruas yang diketuai oleh St Jahotmer Simanungkalit, serta kerja keras seluruh panitia lainnya.
Berjubileum berarti merayakan kasih dan penyertaan Tuhan buat HKBP Pontianak dan ke depan menantikan Jubileum 100 tahun pada 2048.
"Kiranya dengan jubileum ini terus berkembang di bawah pimpinan Pendeta Ressort Pdt Parinsan Simanungkalit," demikian siaran pers yang dikirimkan Praeses Distrik
XXVIII Deboskab Pdt Nekson M Simanjuntak kepada wartawan, termasuk jurnalis Harian Sinar Indoesia Baru (SIB). (H1)
