Senin, 16 Desember 2024

Tingkatkan Peluang Ekspor Lada Sambas melalui Program Desa Devisa

Redaksi - Sabtu, 31 Desember 2022 16:48 WIB
695 view
Tingkatkan Peluang Ekspor Lada Sambas melalui Program Desa Devisa
Foto: Dok/LPEI
Peluncuran Desa Devisa Lada Sambas 
Jakarta (harianSIB.com)
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank secara resmi meluncurkan Desa Devisa Lada Sambas, Jumat (9/12/2022).

Program Desa Devisa tersebut, proyek kolaborasi Indonesia Eximbank bersama PT BNI (Persero) dan Rumah BUMN Wilayah Kalimantan Barat.

Peresmian tersebut disampaikan dalam acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Pontianak, Kalimantan Barat, disaksikan secara daring oleh Menteri Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara, beserta Gubernur Kalimantan Barat.

Direktur Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna F. Anwar mengatakan, sinergi ini merupakan salah satu pendekatan yang diambil oleh Lembaga untuk membentuk Desa Devisa.

Hal ini dilakukan untuk mengeskalasi peluang ekspor komoditas-komoditas unggulan berbagai daerah sekaligus meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan petani di Indonesia.

“Kolaborasi LPEI dengan institusi lain diharapkan dapat memperkuat program pendampingan yang akan diberikan kepada para petani lada Sambas sehingga dapat mempercepat tercapainya
mandat kami untuk memperkuat ekspor nasional,” ujar Chesna.

Desa Devisa Klaster Lada Sambas akan mendampingi 629 petani lada yang memiliki lahan produktif seluas 213 hektare dan kapasitas produksi 200 ton biji kering per tahunnya saat ini yang berada di dua belas desa di Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas, Kalimantan
Barat, antara lain Desa Sendoyan, Sulung, Penakalan, Sekuduk, Piantus, Setalik, Parit Raja, Perigi Landu, Senujuh, Perigi Limus, Semanga, dan Sepantai.

Lada Sambas sendiri memiliki keunikan berupa karakteristik cita rasa dan aroma khas.

Keunggulan ini menjadi modal bagi lada Sambas untuk merambah pasar ekspor, ditambah dengan pendampingan dan pelatihan yang diberikan kepada petani dan koperasi untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sehingga mampu memproduksi lada yang lebih
berkualitas dari yang lain.

Melalui Koperasi Srikandi Jaya Sambas lada Sambas saat ini telah di pasarkan dalam bentuk olahan lada bubuk dengan merk “Batu Layar” dan telah menembus pasar Malaysia.[br]



Chesna melanjutkan, pelatihan yang diberikan kepada petani dan koperasinya akan dilakukan secara berkesinambungan hingga produk lada Sambas menembus pasar internasional.

“Kedepannya, LPEI juga akan terus bersinergi membangun desa-desa melalui Program Desa Devisa untuk mendorong partisipasi masyarakat desa dalam rantai ekspor global. Kami harap melalui program ini banyak desa di Indonesia dapat menghasilkan devisa dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi negara melalui kegiatan ekspor,” kata Chesna

Program Desa Devisa merupakan salah satu program yang diinisiasi oleh Indonesia Eximbank yang diberikan kepada klaster penghasil komoditas unggulan dengan memiliki potensi ekspor.

Tujuan Desa Devisa ini untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas serta daya saing komoditas yang sesuai dengan standar ekspor dan dapat memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. (*)



Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru