Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman meluncurkan buku biografi berjudul “Loper Koran Jadi Jenderal: Seni Memimpin Jenderal TNI Dudung Abdurachman”, di Gedung Jend AH Nasution, Lantai 2 Mabesad, Jakarta, Jumat (10/6/2022).
Buku yang ditulis Imelda Bachtiar ini, dirancang sejak 2018 ketika Dudung Abdurachman berbintang dua dan menjabat Gubernur Akademi Militer.
Dalam pengantar buku tersebut, Presiden Jokowi mengemukakan karya literasi ini merekam jejak perjalanan dan kepemimpinan Jenderal TNI Dudung Abdurachman, juga kegigihannya dalam mengejar cita-cita.
“Meskipun berasal dari keluarga sangat sederhana, tapi Pak Dudung Abdurachman mampu menjadi seorang Jenderal di TNI Angkatan Darat, mengemban amanah dari negara sebagai KSAD,” tulis Jokowi.
“Ini memberikan contoh bagi semua anak muda Indonesia. Jangan pernah takut untuk memiliki nilai cita-cita tinggi tidak mustahil dicapai, jika kita mau bekerja keras, punya tekad kuat, berani dan fokus memperjuangkan apa yang dicita-citakan,” imbuhnya.[br]
Baca juga:Sat Reskrim Polrestabes Medan Tahan Pelaku Pencabulan
Judul “Loper Koran dari Jenderal”, menurut Dudung Abdurachman, memang dipilih untuk menginspirasi semua generasi muda khususnya, dalam mencapai keberhasilan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Penuh perjuangan, pengorbanan, dan semangat gigih walaupun getirnya kehidupan.
“Buku ini menceritakan bagaimana pahitnya kehidupan yang saya hadapi dan akhirnya melahirkan saya sebagai pemuda tangguh dan bertanggungjawab,” beber dia.
Dudung menegaskan kisah dirinya mengantarkan koran (loper) itu benar adanya.
“Tidak semata-mata cerita, nanti bisa ditanyakan kepada keluarga saya atau pengganti saya yang antar koran, orangnya juga ada, sekarang pangkatnya Mayor Dayat,” urainya.
Buku ini juga, lanjut Dudung, menceritakan bagaimana menghadapi situasi apapun.
“Semisal, ketika saya memasuki Akademi Taruna Militer, terjadi perbedaan yang mencolok, karena saya ini orang tak punya. Orang lain mungkin dapat kiriman dari rumah, sementara saya andalkan dari yang ada,” jelas dia.
Berlanjut, kata Dudung, ketika dirinya mulai berkarir di militer. Di sinilah kepemimpinannya dilatih bagaimana memperhatikan anak buah, mengedepankan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi. Pun, pengalamannya dalam mengambil keputusan, ketika bertugas di Timor Timor dan hal lainnya. [br]
Baca Juga:Seleksi PPPK Guru Dibuka, Ada Golongan Tertentu Dapat ‘Karpet Merah'
“Buku ini saya dedikasikan untuk generasi muda, khususnya para perwira lulusan akademi militer maupun lulusan lainnya, bahwa untuk mencapai karir tinggi sampai di puncak tidak serta merta instan, tapi penuh perjuangan.
Sering saya katakan kalau ingin berhasil dia mesti punya imajinasi, inovasi, visi dan misi serta harapan. Karena kalau kita tidak punya itu semua, maka biasa-biasa saja jadi perwira,” tuturnya.
“Tak kalah penting kita sebagai pemimpin punya kedekatan anak buah dan berani ambil keputusan untuk mengelola organisasi, baik kepada anak buah, kawan, atasan dan semua orang sehingga keberhasilan itu didapat,” tandas Dudung. (*)