Rabu, 01 Januari 2025

Meski Punya Harta Rp800 T, Sosok Ini Pilih Hidup Sederhana dengan Pakaian Bekas

Robert Banjarnahor - Minggu, 29 Desember 2024 12:18 WIB
111 view
Meski Punya Harta Rp800 T, Sosok Ini Pilih Hidup Sederhana dengan Pakaian Bekas
Foto: Reuters
Claudio Bresciani
Jakarta (harianSIB.com)
Umumnya orang kaya apalagi yang memiliki harta mencapai triliunan rupiah, pasti gaya hidupnya mewah. Namun, hal ini berbeda dengan Ingvard Kamprad, raja toko perabot dunia, yang justru menjalani gaya hidup yang sangat sederhana.

Pada 2006, Bloomberg Index International memperkirakan kekayaan Kamprad mencapai US$ 58,7 miliar atau sekitar Rp 800 triliun, menjadikannya orang terkaya keempat di dunia. Pada 2010, Forbes memperkirakan kekayaannya sekitar US$ 23 miliar atau sekitar Rp 350 triliun.

Namun, kekayaan besar yang dimiliki pendiri IKEA itu tak tercermin dalam gaya hidupnya. Kamprad mengaku memilih hidup sederhana agar tidak dianggap sombong atau pamer.

Baca Juga:

Dalam wawancara dengan Forbes pada tahun 2000, dikutip dari CNBC Indonesia, Kamprad menjelaskan bahwa keputusan untuk menjalani gaya hidup sederhana adalah bentuk tanggung jawabnya sebagai manusia. Menurutnya, sebagai orang yang kaya raya, dia merasa perlu menjadi seperti orang biasa agar bisa memahami kebutuhan mereka.

Dengan menjadi orang biasa, Kamprad bisa mengerti masalah yang sebenarnya terjadi, termasuk bisa memikirkan solusi atas masalah itu. Tak diketahui pasti sejak kapan dia melakukan itu.

Baca Juga:

Namun, pada 1976 dia sempat menulis semacam deklarasi landasan bisnis IKEA berjudul "The Testament of Furniture Dealer". Lewat tulisan setebal 38 halaman itu, dia berpegang pada keyakinan bahwa pemborosan adalah dosa, dan kesederhanaan adalah kebaikan.

Pegangan itu pada akhirnya tak hanya jadi bualan semata, tetapi diterapkannya dalam hidup keseharian. Dalam obituari yang ditulis New York Times, sebelum meninggal pada 2018 silam, Kamprad menerapkan hidup jauh dari kemewahan. Saat mengunjungi gerai IKEA di seluruh dunia, dia selalu naik pesawat kelas ekonomi super murah. Lalu dilanjutkan dengan perjalanan kereta kelas dua.

Tak hanya itu, Kamprad juga sering menyantap makanan murah dan tinggal di hotel yang sama sekali tidak berbintang. Bahkan, di rumah pribadi di Swiss, garasinya hanya ada mobil Volvo tua. Sedangkan lemari pakaian terisi oleh pakaian bekas yang dibeli di pasar loak.

Untuk mencukur rambut, dia tinggal mendatangi tukang cukur murah yang ada di ruko-ruko perkotaan. Lalu, saat ingin berlibur dia hanya perlu berkeliling Swiss sambil naik sepeda.

Semua itu dilakukan bukan untuk menghindari pajak, tetapi murni hidup sederhana. Dia tidak mau dikira pamer apalagi sombong oleh orang lain. Singkatnya, dia ingin hidup setara dengan masyarakat lain hingga rela bertingkah laku seperti masyarakat miskin.

Tak hanya itu, dia juga ingin sikap hidup sederhana diterapkan oleh seluruh bos dan karyawan IKEA di seluruh dunia. Perintah Kamprad itu lantas tertuang dalam 8 nilai manifestasi IKEA yang intinya mengharuskan para pegawai di kantor dan hidup keseharian untuk saling peduli, saling bersama, baik, rendah hati, dan bertanggung jawab. Salah satu perpanjangan perintah itu adalah larangan kepada para bos untuk menaiki kelas penerbangan mahal saat kunjungan kerja.

Kini Kamprad sudah meninggal pada 27 Januari 2018. IKEA pun diteruskan oleh anak-anaknya. Namun, siapapun pasti mengingat bahwa IKEA adalah buah keringat Ingvar Kamprad yang selalu hidup sederhana selama 92 tahun hidup di dunia.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru