Jumat, 07 Februari 2025

Hobi Nonton Video Pendek ? Waspadai Dampaknya pada Minat Belajar Anak

Robert Banjarnahor - Jumat, 07 Februari 2025 10:12 WIB
76 view
Hobi Nonton Video Pendek ? Waspadai Dampaknya pada Minat Belajar Anak
(Freepik)
llustrasi anak main HP.
Tangerang(harianSIB.com)

Terlalu sering menonton video pendek seperti reels di Instagram disebut dapat menurunkan minat belajar anak serta memengaruhi sikap dan emosinya.

"Jika anak sering melihat reels, mereka terbiasa dengan durasi yang singkat, cepat, dan terus berubah. Hal ini bisa menyebabkan anak mengalami hyperstimulation," ujar dr. Julian Raymond Irwen, Sp.KJ, dokter spesialis kedokteran jiwa dari Rumah Sakit Hermina Bitung, dalam wawancara eksklusif dengan ANTARA di Tangerang, Banten, Kamis (6/2/2025).

Baca Juga:

Kebiasaan menonton video pendek dalam waktu lama, jelas Julian, dapat mengganggu fokus anak saat mengikuti proses pembelajaran.

Salah satu tandanya adalah anak menjadi mudah teralihkan, seperti sering menoleh ke kanan atau kiri saat diajak berbicara karena tidak terbiasa fokus pada satu objek. Selain itu, mereka cenderung lebih mudah emosional, terutama ketika orang tua membatasi penggunaan gawai.

Baca Juga:

"Ada penelitian yang menunjukkan bahwa anak yang kecanduan gawai dapat mengalami gejala menyerupai gangguan ADHD, seperti kesulitan fokus akibat terbiasa menerima stimulasi yang tinggi," jelasnya.

Selain itu, minat anak terhadap belajar dan membaca buku juga berisiko menurun. Anak yang terbiasa melihat gambar bergerak penuh warna dengan berbagai efek cenderung merasa buku pelajaran yang dominan hitam putih kurang menarik.

"Anak jadi enggak tertarik dengan pembelajaran. Apalagi dengan fokus yang pendek, sedangkan untuk belajar itu pertama butuh fokus. Dikarenakan kontras yang terlalu tinggi, anak yang terbiasa dengan kontras yang tinggi dia jadi terlalu overstimulated dengan video-video itu," kata dia.

Guna mencegah hal tersebut, Julian menyarankan pada orang tua untuk melakukan pendampingan dan pengawasan sehingga anak tidak mengalami kecanduan main gawai.

Salah satunya dapat dilakukan dengan memperbanyak aktivitas menarik dan positif bersama anak seperti membaca buku bersama dibanding bermain gawai, olahraga renang atau bulu tangkis bersama hingga mencari makanan lezat.

Orang tua juga dapat menggunakan aplikasi parental control untuk mengawasi anak bermain internet. Dengan tujuan mencegah anak terpapar konten-konten negatif seperti pornografi maupun judi online (judol).

Adapun beberapa gejala dari anak yang kecanduan gawai dan perlu diwaspadai oleh orang tua adalah anak jadi mudah tantrum ketika orang tua membatasi waktu bermainnya, adanya perubahan emosi yang meledak-ledak, anak rela tidak tidur untuk bermain gawai hingga sulit menghentikan kebiasaan berjauhan dengan gawai.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru