Jumat, 14 Maret 2025

Oli Mesin Mobil Sering Habis Tanpa Kebocoran? Ini Penyebabnya

Robert Banjarnahor - Minggu, 22 September 2024 10:01 WIB
183 view
Oli Mesin Mobil Sering Habis Tanpa Kebocoran? Ini Penyebabnya
Ist/SNN
Ilustrasi ganti oli mobil.
Jakarta (harianSIB.com)

Biasanya, Oli di mesin mobil bisa berkurang ketika ada masalah pada sistem pelumasan. Misalnya, oli akan berkurang bila ada kebocoran pada dinding mesin dan kondisi itu terlihat ada basahan atau menetes pada kolong mobil.

Namun faktanya, oli bisa ikut terbakar bersama BBM ketika terjadi masalah pada mesin. Sehingga, volume oli akan habis sebelum waktunya ganti atau servis berkala.

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan, oli mesin bisa habis tanpa ditemukannya kebocoran pada dinding mesin, melainkan tersedot masuk ke ruang bakar lewat saluran blow by gas.

Baca Juga:

Menurutnya, oli bisa cepat berkurang akibat ikut terbakar bersama udara dan bensin, lewat saluran yang tak seharusnya, tandanya dapat diketahui dengan munculnya asap putih dari knalpot, diikuti bau oli terbakar.

"Oli bisa tersedot lewat katup positive crankcase ventilation (PCV). Katup ini berperan mengeluarkan gblow by gas berlebih, dari ruang oli menuju intake manifold, komponen ini juga kerap disebut saluran pernapasan ," kata Hardi Kamis (19/9/2024), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga:

Katup PCV, jelasnya, didesain dapat mengalirkan gas satu arah yakni vakum ke dalam intake manifold tapi tidak bisa membatasi oli, sehingga gangguan sistem akan membuat oli tersedot. Bila saringan udara sudah kotor dan ada sumbatan yang mengganggu, lanjutnya, sistem saluran rocker cover, dapat memicu oli tersedot lewat katup PCV.

"Saringan udara kotor akan meningkatkan kevakuman pada saluran PCV, sehingga oli akan lebih mudah tersedot, begitu juga bila ada kotoran yang mempersempit saluran di area rocker cover, oli akan lebih mudah tersedot" ucap Hardi.

Selain lewat katup PCV, menurut Hardi, oli mesin juga bisa masuk ke ruang bakar lewat ring piston yang sudah tidak bekerja dengan baik. "Di dalam piston ada ring oli, yang bertugas menyapu oli di dinding silinder, jika ring ini sudah kotor atau tidak mekar dengan baik, oli berpotensi ikut terbakar di ruang bakar, ini akan membuat oli mesin cepat habis," ucap Hardi.

Hardi mengatakan, oli mesin juga bisa masuk ke ruang bakar lewat seal katup yang sudah tidak elastis di kepala silinder. Sehingga, oli yang seharusnya di area poros cam malah mengalir ke bawah.

"Seal katup jika sudah tua bisa mengeras, sehingga oli bisa mengalir pelan lewat seal dan lama-lama volume oli dalam panci akan berkurang," ucap Hardi.

Menurut Hardi, mesin dengan kondisi seperti itu berpotensi mengalami kehabisan oli sebelum waktunya ganti, yakni setiap 5.000 Km atau 3 bulan. "Karenanya, perlu segera diperbaiki agar tidak menimbulkan masalah lebih serius dengan biaya yang lebih besar lagi ," tegasnya.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru