JAKARTA (SIB)- Mewujudkan pemerintah yang bersih dan siap melayani, pemerintah Indonesia kini bekerja sama dengan pengembang aplikasi TerralogiQ menghadirkan sebuah aplikasi mobile Android bernama Qlue sebagai fasilitas atas penilaian sarana fasilitas publik ke pemerintah.
Alberto Ali, Kepala Unit Pelaksana Teknis Jakarta Smart City, mengungkapkan bahwa sejalan dengan yang diinstruksikan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahya Purnama (Ahok), mengenai pembentukkan kota pintar. Maka dibutuhkan pemerintahan yang mau melayani dengan diimbangi teknologi yang baik dan maju.
“Konsep mengarah smart city dengan lebih modern, manusiawi, tertata baik. Memang dibutuhkan sebuah teknologi maju, serta diiringi dengan pejabat yang mau melayani,†jelas Alberto Ali, di sela acara Developer Next, di Jakarta, Senin (4/5).
Menurutnya, salah satu perwujudan untuk peningkatan kinerja pemerintah tersebut memang dibutuhkan sebuah penilaian. Namun, penilaian itu harus adil jangan hanya bisa dilakukan oleh teman seangkatan atau pejabat itu sendiri, penilaian akan lebih baik dilakukan oleh pihak yang menggunakan, seperti halnya masyarakat.
“Qlue merupakan aplikasi basis Android yang sama fungsinya dengan situs jejaring sosial seperti Twitter, Facebook dan lainnya. Namun, Qlue bekerja sama dan terintegrasi datanya dengan pemerintah provinsi, dashboard-nya bisa menjadi analisis pemerintah provinsi. Jadi semua keluhan atau aduan masyarakat datanya ada di sini dan menjadi acuan gubernur untuk kinerja pejabat di bawahnya, †jelas Alberto.
Namun, selain aplikasi untuk penilaian terhadap kinerja pemerintah, ada juga aplikasi respons terhadap pengaduan yang digunakan langsung oleh dinas-dinas terkait atau pejabat pemerintah terkait.
“Sedangkan untuk lurah, ada aplikasi Crop yang digunakan untuk menindak lanjuti. Jadi, Qlue untuk menerima, Crop (Cepat respons opini publik) untuk menindak lanjuti. Nanti ada notifikasi, penyelesaiannya tergantung permasalahan yang dihadapi. Misalkan seperti kebersihan mungkin bisa membutuhkan waktu cepat, sedangkan untuk masalah lainnya adanya standar operasional (sop) sendiri,†jelasnya.
Dirinya juga menuturkan, minimal waktu respons untuk menanggapi permasalahan tersebut adalah lima hari. Saat ini memang belum semua instansi terintegrasi dengan aplikasi tersebut, baru beberapa dinas terkait saja yang teintergrasi dan diharapkan semua dinas menggunakannya.
“Belum semua dinas terintegrasi, kemungkinan semuanya akan diberikan karena masih edukasi untuk menjalankan aplikasi tersebut,†tuturnya. Saat ini baru ada 187 kelurahan yang terintegarisi dengan aplikasi, sedangkan 523 dengan dinas, seperti Satpol PP, dishub, camat, dan dinas lainnya sudah gunakan aplikasi tersebut. Saat ini, Qlue baru berjalan untuk perangkat basis Android, kemungkinan bulan depan bisa untuk iOS.
(okezone.com/c)