Rabu, 04 Desember 2024

Pembatasan Starlink di Kota: Langkah untuk Cegah Monopoli

Robert Banjarnahor - Rabu, 04 Desember 2024 10:20 WIB
46 view
Pembatasan Starlink di Kota: Langkah untuk Cegah Monopoli
Foto: Liputan6.com/Iskandar
Internet satelit Starlink.
Jakarta (harianSIB.com)
Layanan internet berbasis satelit seperti Starlink diusulkan untuk difokuskan pada daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) di Indonesia. Rekomendasi ini disampaikan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam kajian yang dirilis baru-baru ini.

Menurut kajian tersebut, layanan Low Earth Orbit (LEO) harus diprioritaskan untuk wilayah 3T, dengan kolaborasi antara penyedia jasa telekomunikasi dan pelaku UMKM.

"KPPU merekomendasikan kepada Presiden RI agar pemerintah memprioritaskan penyediaan layanan internet berbasis satelit LEO di daerah 3T. Selain itu, KPPU menyarankan adanya kemitraan strategis antara penyedia layanan LEO dengan pelaku telekomunikasi lokal dan UMKM, dengan mempertimbangkan kepentingan nasional," ujar Direktur Ekonomi KPPU, Mulyawan Ranamenggala, dalam keterangannya, Rabu (4/12/2024), dikutip dari CNBC Indonesia.

Baca Juga:

Kajian tersebut telah disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto dan ditembuskan kepada sejumlah pihak, termasuk Pimpinan DPR RI, Komisi VI DPR RI, serta beberapa menteri terkait, seperti Menko Perekonomian, Menko Polhukam, dan Menteri Komunikasi dan Digital.

KPPU juga menjelaskan bahwa layanan internet berbasis seluler, fiber optik, dan satelit memiliki karakteristik serta segmen konsumen yang berbeda. Teknologi LEO dinilai unggul karena dapat menjangkau wilayah-wilayah yang sulit diakses oleh infrastruktur internet lainnya.

Baca Juga:

Namun, KPPU mengingatkan bahwa teknologi seperti direct-to-cell, yang memungkinkan internet langsung terhubung ke ponsel, berpotensi menciptakan persaingan tidak sehat. Hal ini dapat memberikan keuntungan besar bagi penyedia LEO yang memiliki teknologi tersebut, sementara pelaku usaha nasional tanpa teknologi serupa sulit bersaing.

"Teknologi direct-to-cell dari satelit LEO memiliki potensi membuat penyedia LEO menjadi dominan di wilayah tertentu, sehingga dapat memicu persaingan usaha yang tidak sehat," jelas Mulyawan.

Starlink, layanan LEO milik SpaceX, diketahui telah memulai operasinya di Indonesia sejak awal tahun ini. Peluncuran perdananya di Bali bahkan disaksikan langsung oleh CEO SpaceX, Elon Musk. Tahun ini, Starlink meluncurkan layanan teks, yang rencananya akan diperluas ke layanan suara, data, dan IoT pada tahun depan.

Untuk itu, KPPU menekankan pentingnya pengawasan konsisten terhadap persaingan usaha guna mencegah praktik monopoli. "Pengawasan ini krusial untuk menjaga pasar yang adil, kompetitif, serta memastikan keberlanjutan perkembangan industri," tutupnya.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru