Senin, 16 Desember 2024

Apakah Penggunaan Ponsel Memicu Kanker Otak? Simak Temuan Tim Peneliti

Robert Banjarnahor - Senin, 09 September 2024 08:54 WIB
333 view
Apakah Penggunaan Ponsel Memicu Kanker Otak? Simak Temuan Tim Peneliti
Foto: iStockphoto
Ilustrasi.
Jakarta (harianSIB.com)

Tinjauan ilmiah yang diinisiasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan keterkaitan penggunaan ponsel dengan peningkatan risiko kanker otak, sebuah isu yang telah lama menjadi perhatian.

Tim peneliti menemukan, tidak ada hubungan antara penggunaan ponsel dan peningkatan risiko kanker otak, seperti disiarkan laman South China Morning Post, Rabu (4/9/2024), dikutip dari Antara.

Baca Juga:

Hal itu berlaku bahkan untuk orang-orang yang melakukan panggilan telepon dalam waktu lama atau mereka yang telah menggunakan ponsel selama lebih dari satu dekade.

Tim peneliti menganalisis 63 studi yang dilakukan pada 1994 hingga 2024. Analisis juga dinilai oleh 11 peneliti dari 10 negara, termasuk otoritas proteksi radiasi pemerintah Australia.

Baca Juga:

Penelitian itu menilai efek frekuensi radio yang digunakan pada ponsel, televisi, monitor bayi, dan radar, kata salah seorang penulis, Mark Elwood, profesor epidemiologi kanker di Universitas Auckland, Selandia Baru.

"Tak satu pun dari pertanyaan utama yang diteliti menunjukkan peningkatan risiko," kata Elwood.

Kajian itu mengamati kanker otak pada orang dewasa dan anak-anak, serta kanker kelenjar hipofisis, kelenjar ludah dan leukemia, dan risiko yang terkait dengan penggunaan ponsel, stasiun pemancar, atau pemancar, serta paparan pekerjaan. Jenis kanker lainnya akan dilaporkan secara terpisah.

Kajian itu mengikuti kajian serupa lainnya. WHO dan badan kesehatan internasional lainnya telah mengatakan bahwa tidak ada bukti pasti tentang efek kesehatan yang merugikan dari radiasi yang digunakan oleh ponsel, tapi, menyerukan penelitian lebih lanjut.

Saat ini hubungan ponsel dengan kanker otak diklasifikasikan sebagai "mungkin karsinogenik", atau kelas 2B, oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), kategori yang digunakan ketika badan tersebut tidak dapat mengesampingkan hubungan potensial.

Kelompok penasihat badan tersebut telah menyerukan agar klasifikasi tersebut dievaluasi kembali sesegera mungkin, mengingat adanya data baru sejak penilaian terakhir pada 2011. Evaluasi WHO akan dirilis pada kuartal pertama tahun depan. (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru