Peneliti yang berbasis di Rowan University, New Jersey mempelajari Periode Kapur dan dinosaurus. Kenneth Lacovara, peneliti dinosaurus itu memanfatkan pemodelan 3D untuk mengungkap wujud dinosaurus yang ditemukannya.
Dilansir Wired, Minggu , Lacovara pernah menemukan fosil tulang yang menyembul keluar dari tanah di Gurun Patagonian pada 2005. Ia mulai menggali dan mengamankan tulang tersebut.
Ia bersama timnya menemukan tulang paha sepanjang dua meter milik salah satu dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan. Temuan ini menandai dimulainya penggalian selama empat tahun, di mana peneliti mengumpulkan 145 fosil dari kerangka sepanjang 26 meter.
"Sangat membingungkan untuk berbaring di padang pasir di sebelah tulang paha yang panjangnya dua meter," kata peneliti berusia 55 tahun itu.
Dreadnoughtus merupakan titanosaurus herbivora dengan berat 65 ton yang mungkin berkeliaran di Amerika Selatan sekira 77 juta tahun lalu. "Ini sama beratnya dengan Boeing 737," kata Lacovara.
Pencarian Lacovara untuk makhluk purba terbesar di planet ini membawanya untuk menggali di Patagonia, Mongolia, dan Afrika Utara. Dia dikenal karena penemuannya tentang Paralititan, seekor titanosaurus besar lainnya di Mesir dan Suzhusauraus, hewan purba bercakar dengan lengan seperti sayap di Gurun Gobi.
Dengan mengandalkan teknologi pemetaan atau pemodelan 3D, memungkinkan komputer untuk memetakan titik-titik pada model virtual. Lalu, dengan pemodelan biomekanik, Lacovara menjalankan eksperimen virtual untuk memeriksa tungkai dinosaurus itu.
Dia juga dapat mengamati atau meniru pergerakan bagian tubuh dinosaurus itu. Pemodelan menggunakan motor yang ditenagai algoritma untuk mengungkap energi yang dibutuhkan untuk mendorong anggota tubuh dinosaurus.
(Okz/c)