Kamis, 21 November 2024

Cerita Marni Lestari, Pengrajin Handicraft Sukses Lewati Pandemi

Redaksi - Minggu, 18 Juni 2023 17:18 WIB
582 view
Cerita Marni Lestari, Pengrajin Handicraft Sukses Lewati Pandemi
(Foto SIB/Christopel Naibaho)
KRIYA: Marni Lestari sedang membuat kriya beruapa bunga dari bahan akrilik di kluster usaha Uis Karya Bunda, Jalan Nuri, Kelura
Medan (SIB)
Pandemi Covid-19 yang baru saja usai meninggalkan pengalaman terbaik bagi Marni Handicraft. Situasi pandemi diakui justru membuat para pengrajin tangan seperti Marni Lestari sukses dengan penjualan tertinggi.
Marni bercerita, bisnis handicraft tengah berkembang pesat. Banyak pelaku UMKM aktif dengan kreasi masing-masing seperti yang ada di Kota Binjai, Sumatera Utara. "Bisnis ini sudah jalan 8 tahunan. Saya belajar dari pelatihan di Rumah Kreatif di Binjai. Awalnya cuma nitip jualan ke teman yang punya usaha. Ya, dari teman ke teman aja," kata Marni kepada SIB, Selasa (13/6).
Marni Handicraft yang beralamat di Jalan Nuri, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, perlahan naik kelas. Pemanfaatan teknologi menjadi pilihan terbaik. Wanita berusia 37 tahun ini mulai memasarkannya lewat media sosial. Dari sana, Marni bisa menjual bermacam kriya, seperti bunga, kotak tisu, cermin, tali masker, hiasan maupun aksesoris, cincin, kalung dan lainnya.
"Buat cincin paling susah, bisa sampai 1 jam. Harganya Rp25 ribu. Untuk bunga hitungan per tangkai itu Rp20 ribu, belum potnya Rp60 ribu. Ini sudah dipesan sampai Jawa, kebetulan dibawa teman jadi ada yang pesan," kata alumni STAI Binjai ini.
Marni Lestari tentu tak mengira, bisnisnya tersebut bisa eksis sampai sekarang. Bahkan, dia telah memiliki satu karyawan. Titik tertinggi dia lewati di saat roda ekonomi surut hampir tiga tahun selama pandemi. "Saat pandemi, justru banjir pesanan strap masker dan konektor masker. Dalam 1 minggu itu bisa buat sampai 100 pcs. Harganya Rp10 ribu sampai Rp20 ribu," katanya.
Lagi-lagi teknologi yang mengantarkan Marni pada kesuksesan itu. Ide menjual strap masker muncul saat dia melihat media sosial. "Saya lihat banyak peminat, makanya buat," sambungnya.
Perjalanan Marni Handicraft pun terus berlanjut. Keuntungan didapat Marni karena dia nasabah aktif Bank BRI sejak lama. Makanya, dia ikut tergabung pada Kluster Bertenun Karya Bunda binaan BRI Soekarno Hatta Kanca Binjai. Beragam keuntungan didapatnya.
"Jadi sering diajak ke event/bazaar. Bisa promosi jualan juga jadinya, karena banyak ketemu UMKM lainnya. Dapat banyak ilmu dan diajari juga. Pastinya senang dan banyak keuntungan juga," tambahnya.
Terpisah, Branch Manager BRI BO Binjai, Agung Prasetyo menjelaskan, klaster usaha Uis Karya Bunda sudah ada sejak November 2021. Diakui, klaster ini telah berinovasi dan berkembang memproduksi produk turunan dari uis berupa pakaian, tas, selendang , tempat tisu dan lainnya.
Klaster tersebut memiliki anggota yang aktif sebagai sumber pertumbuhan nasabah baru dalam bentuk Simpanan maupun pinjaman, sehingga BRI memberikan wadah seperti sarana promosi agar usaha ibu-ibu tersebut menjadi lebih berkembang," katanya. (R17/a)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru