Kalau boleh jujur, aku yang paling bahagia stay #DiRumahAja dengan work from home. Mulai bangun, mandi, sarapan, belajar online, istirahat dan ‘sekolah’ semua di rumah.
Biasanya, pagi-pagi Daddy dan Mommy sudah sibuk membangunkan. Kayak orang-orang takut kehabisan cokelat terenak di dunia. Begitu bangun, meski mata masih tertutup separo seperti lampu 3 watt yang mau padam, orang-orang yang kucintai itu pun membujuk dengan nada seperti memaksa, agar aku mandi. Beralasan mengejar waktu, paksaan lain datang.
Sarapan, minum susu dan cepaaat. Daddy buru-buru ke kantor dan aku yang diantar, harus lebih bergegas lagi. Sampai di sekolah, guru pun mulai dengan agendanya. Matahari belum tinggi, Daddy sudah menjemput. Mulianya kasih orangtuaku itu.
Dari jauh sudah melambai-lambaikan tangan. Jika aku pura-pura tak tahu, Daddy berteriak menandingi suara flyer cheerleaders saat dilempar ke udara. Sebel sih dibegituin. Soalnya, aku masih mau main-main, sudah dibawa pulang.
Tetapi, ketika #DiRumahAja semua jadi santai. Tugas-tugas dari guru, dikerjakan di rumah. Mengerjakannya didampingi Mommy. Kalau malas-malasan, Mommy yang ngerjain. Asyiiiik.
Tetapi aku tidak segitunya. Soalnya, aku menjadi betah dengan menuangkan ide-ide melalui gambar. Daddy pun menuntunku.
Hari ini aku suka sekali dengan pilot. Apalagi melihat pilot Sukhoi yang mengunci pesawat pelintas perbatasan. Menukik tajam seperti mau menerkam.
Aku pun menggambar pilot dengan pakaian seragamnya. Enak jadi pilot. Selain terbang bagai rajawali juga menjaga negara.
Tetapi, jadi polisi pun enak kok. Tengok itu, ditangkapnya begal dan maling. Warga jadi aman. Aku pun ingin menjadi penjaga kemanan dan ketertiban. Ah, lukis polisi... yang sedang mengatur lalu-lintas, yang pernah menyeberangkan aku.
Polisi seperti tentara, ya. Menjaga keamanan dan pertahanan negara. Aku mau jadi TNI. Tengoklah teroris yang merongrong negara, ditumpasnya. Mulia kalilah TNI yang mengorbankan jiwa raga untuk negara.
Hasi-hasil lukisanku kulaporkan sama Daddy. Ia mengabadikan ke digital di medsos. Di akunnya ia mengungkapkan isi hatiku yang punya banyak cita-cita. Menurutnya, dokumentasi itu akan sangat mendukung kebanggaanku yang pernah punya cita-cita mulia meski waktu itu pandemi Covid-19. (f)