Jakarta (SIB)
Masuk ke Februari 2020, sedikitnya ada 18 film memenuhi bioskop di Indonesia. Sepuluh di antaranya adalah film Hollywood yang mendulang sukses komersial. Sisanya buatan sineas Indonesia.
Dari jantung perfilman dunia, tema yang ditampilkan beragam mulai animasi, horor hingga eksyen. Sebut ‘Sonic the Hedgehog’ yang mengisahkan polisi polisi kota kecil yang harus membantu landak kecil, biru, dan cepat, untuk mengalahkan seorang jenius jahat.
‘The Call of the Wild’ yang diadaptasi dari novel karya Jack London, ‘The Call of the Wild’ (1903) dan sebuah remake dari film berjudul sama di tahun 1935. Aktor senior Clint Eastwood berakting dalam ‘Richard Jewell’ yang menyelamatkan ribuan nyawa dari bom yang meledak di Olimpiade 1996, namun difitnah oleh wartawan dan pers.
Yang mengguncang analisis adalah film psikologikal horor, ‘The Invisible Man’. Berkisah tentang Cecilia yang merasa mantan pacarnya Adrian yang abusive masih mengikuti dirinya walaupun telah dinyatakan meninggal dunia.
Dari Tanah Air ada ‘Nikah Yuk!’ yang berkisah tentang Arya seorang fotografer yang dipaksa menikah muda oleh orangtuanya. Arya pun tidak sengaja bertemu Lia, seorang komikus. Pertemuannya mereka membawa Arya ke dalam kebimbangan, jatuh dan patah hati secara bersamaan.
Yang mungkin dinanti milenial adalah ‘Milea Suara dari Dilan’ yang terkait dengan Hari Kasih Sayang. Ceritanya menjelang reuni akbar, Dilan memutuskan untuk menceritakan kembali masa indah bersama Mile. Mulai dari kali pertama mereka bertemu, menjalin kasih, hingga berjuang untuk bertahan.
Film horor ‘Kajeng Kliwon’ bercerita tentang Agni, gadis Bali yang ingin menikahi kekasihnya orang Jakarta. Saat tiba malam Kajeng Kliwon, kebahagiaan diusik kemunculan makhluk mistik, Rangda.
Ada film animasi karya Riki Rhino. Riki adalah Badak Sumatera muda yang kehilangan culanya, setelah diambil oleh pemburu Mr Jak. Untuk mendapatkan kembali cula yang telah dicuri, Riki memulai petualangan seru bersama Beni. (t/R9/f)