Jakarta (SIB)
Jelang pergantian tahun, musisi Willy Wahyu Sihotang merilis 'Manggatti Au' karya Rahmat Simatupang yang berkolaborasi dengan Waren Sihotang. Ingin menjadi bagian dari pelestari seni leluhur, pria yang awal merintis karier membentuk duet bersama Ruth Sihotang itu, menyuguhkan single tersebut diformat dalam versi digital dan diluncurkan di kanal YouTube WiRa Production.
Di Jakarta, Jumat (20/12), personel Duet Marga itu menjelaskan, 'Manggatti Au' berisi filosofi kehidupan Bangso Batak.
Menurutnya, anak bagi orang Batak adalah harta tak ternilai sebagai anugerahNya. "Ketika lahir, kebahagiaan diikuti doa kiranya anak menjadi orang berhasil yang membanggakan orangtua," cerita Willy Sihotang sambil mengatakan harapan tersebut pun dititipkan orangtuanya padanya. "Melalui WiRa Production, orang-orang bertalenta diajak melestarikan warisan leluhur.
Pendekatannya tetap digital karena kaum milenial sudah tak dapat dipisahkan dari teknologi smart tersebut," jelas personel Trio The Marga bersama Endy Hutauruk dan Yoshy Tambunan tersebut. "Single tersebut ditayang hasil kerja kreatif Elen Sinaga," tambahnya.
Mengenai kariernya, Willy Sihotang telah melewati masa ke masa yang dirintisnya dari nol. Hijrah dari kampung halaman ke Medan
untuk sekolah tapi bakat seni membuatnya harus ke Jakarta. Mengikuti sejumlah festival yang mengantarkannya sebagai pemenang, Willy semakin keukeh di industri kreatif Indonesia. "Tapi konsentrasi selau terpecah karena harus bekerja," jelasnya.
Melewati fase sulit dengan keberhasilan, Willy menyesuaikan diri dengan perkembangan era. Ia mengaku beruntung merasakan pahit getir industri kreatif Tanah Air.
"Sekarang di era digital, tak cukup modal suara bagus tapi bagaimana memanfaatkan teknologi menopang karier," paparnya.
Pengabdiannya di industri kreatif didedikasikan pada orangtua dan kelaurga serta halak hita yang fanatis mendukung Willy Sihotang. (T/R9/f)