Rourkela (SIB) -Seorang pria di Desa Pamara di Distrik Sundargarh, Negara Bagian Odisha, India melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan oleh seorang suami pada umumnya, menikahkan istrinya dengan kekasih istrinya. Basudep Tappo menikah dengan seorang perempuan berusia 24 tahun dari Desa
Jharsuguda pada 4 Maret, sesuai dengan rencana yang disusun keluarga mereka. Pernikahan mereka sesuai dengan tradisi dan berkat dari komunitas petani yang diikuti Tappo tanpa adanya dokumen hukum.
Enam hari setelah pernikahannya, tiga orang pria, salah satunya mengaku sebagai sepupu pengantin wanita datang berkunjung ke kediaman pasangan itu.
Sementara dua pria meninggalkan rumah untuk melihat-lihat desa, salah seorang di antaranya tinggal dan terlihat bersama istri Tappo.
Melihat hal itu sekelompok penduduk desa mendatangi rumah Tappo dan memukuli "sepupu" sang istri. Akhirnya istri Tappo mengaku bahwa mereka adalah
pasangan kekasih. Wanita itu mengaku sebenarnya ingin menikah dengan kekasihnya, tetapi keluarganya tidak setuju dan menikahkannya dengan Tappo.
Melihat keadaan ini dan situasi yang menyebabkan kejadian tersebut, Tappo menyarankan agar istrinya menikah dengan kekasihnya. Dia kemudian menghubungi kakak dari istrinya serta keluarga kekasih istrinya untuk meyakinkan mereka dengan rencana tersebut.
Setelah semuanya setuju, mereka kemudian menggelar sebuah upacara pernikahan tradisional kedua antara istrinya dan kekasih istrinya, yang juga dilakukan dengan berkat dari komunitas Tappo. "Kehidupan tiga orang akan hancur seandainya saya tidak melakukan ini. Ini adalah satu-satunya solusi. Sekarang kita semua bisa bahagia," kata Tappo sebagaimana dilansir Oddity Central, Rabu (21/3).
Ibu Tappo, Sanibari Tappo memuji keputusan putranya dan mengatakan bahwa dia telah membuat keputusan terbaik dalam situasi tersebut. "Hidup kita akan menjadi lebih rumit jika solusi ini tidak tercapai. Kami tidak akan melupakan kontribusinya," kata wanita itu.
Hal serupa juga disampaikan Kepala Desa Pamara, Gajendra Bagh. "Ketika kami mengetahui keputusan Basudep, kami merasa bahwa itu adalah hal yang paling tepat untuk dilakukan dalam situasi seperti ini. Jadi seluruh desa maju untuk mendukung pernikahan istrinya yang kedua," kata Gajendra. Ketiganya kini telah menikah dan hidup bahagia.
(okz/l)