Medan (SIB)- Kepemimpinan kepala sekolah (kepsek) merupakan kunci peningkatan mutu sekolah. Sebagai manajer, kepsek bertanggungjawab merancang dan mengimplementasikan program sekolah. Desain pogram sekolah baru bisa disebut baik jika difokuskan kepada mutu pembelajaran.
"Core bussines sekolah adalah pembelajaran. Itu sebabnya pembelajaran jadi prioritas program. Karena model pembelajaran terus berkembang sesuai zaman, kapasitas kepala sekolah harus terus ditingkatkan. Tujuannya agar mereka bisa mendesain program sekolah yang sesuai tuntutan zaman," terang Juru Bicara USAID PRIORITASj Sumatera Utara Erix Hutasoit di Medan, Senin (7/11).
Hal itu diaminkan Kadisdik Toba Samosir (Tobasa) Lalo Hartono Simanjuntak. Ia menyebut dua faktor penentu keberhasilan siswa dalam pendidikan yaitu siswa itu sendiri dan guru. "Mengubah cara belajar siswa dan mengubah cara mengajar guru akan mempengaruhi keberhasilan siswa di masa depan," terangnya.
Lebih jauh Lalo mengatakan kepemimpinan kepsek berperan penting mengubah cara belajar siswa dan cara mengajar guru. Salah satunya dengan cara melatih guru agar mampu mengimplementasikan metode dan model pembelajaran abad 21. Agar tidak terjadi ketimpangan, kepsek juga harus tahu tentang pembelajaran abad 21. "Itu sebabnya kepala sekolah perlu dilatih," tambahnya.
Lalo mengatakan Disdik Tobasa baru saja melatih 120 kepsek tentang kepemimpinan. Materi pelatihan terdiri dari cara pengembangan sekolah secara menyeluruh. Pengembangannya baik dari sisi pembelajaran maupun manajemen sekolah. Pembudayaan program membaca. Serta penguatan peran serta masyarakat dalam mendukung peningkatan mutu sekolah yang terukur dan berbasis data.
Peserta pelatihan merupakan anggota dari forum Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) untuk SD dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) untuk SMP. Mereka didorong ikut bertanggungjawab memantau perkembangan sekolah sebagai dampak pelatihan. Disdik Tobasa dan USAID PRIORITAS telah bekerjasama meningkatkan mutu pendidikan dasar sejak tahun 2013. (A22/l)